Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ayu Laksmi Lantunkan Genjer-genjer di Film Kupu-kupu Kertas

ayu-laksmi-lantunkan-genjer-genjer-di-film-kupu-kupu-kertas
Ayu Laksmi Lantunkan Genjer-genjer di Film Kupu-kupu Kertas
Jakarta – Seniman dan aktris Ayu Laksmi dituntut menyanyikan lagu Genjer-genjer yang identik dengan partai terlarang PKI di film Kupu-kupu Kertas. Sebelumnya lagu itu juga sempat dilarang di era reformasi.

Yang diketahui Ayu mengenai lagu tersebut adalah lagu rakyat yang populer di suku Osing Banyuwangi pada tahun 60-an. Ayu mengatakan sempat bertanya dengan orang suku Osing Banyuwangi. Lagu itu menggambarkan kehidupan sulit di masa itu seperti harus memakan pohon genjer yang sebelumnya adalah makanan ternak.

“Karena lagu itu yang saya tahu itu lagu rakyat. Pada saat saat menyanyikan saya bertanya pada salah satu orang dari suku Osing Banyuwangi yang mengatakan itu menandakan situasi yang sulit sampai makanan ternak genjer dimakan manusia,” kata Ayu Laksmi di Premier film Kupu-kupu Kertas di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan pada Senin (29/1/2024) malam.

Namun, popularitas lagu itu bersamaan dengan masa kelam kekejaman PKI. Sehingga lagu itu membawa trauma tersendiri.

“Tetapi situasinya bersamaan dengan masa itu kemudian musik dan lagu itu melekat pada ingatan. Sesuatu yang paling tepat jadi traumanya itu kebawa,” katanya.

“Jadi walaupun sudah diperbolehkan situasinya karena sudah boleh. Barangkali mari kita nyanyikan sama-sama lagu itu untuk mempromosikan film ini,” ungkap kemudian melantunkan lagu Genjer-genjer.

Sementara itu Emil Heradi sutradara film Kupu-kupu Kertas mengatakan lagu Genjer-genjer itu sebenarnya adalah lagu populer di kalangan rakyat biasa. Termasuk pula di kalangan petani karena lagu tersebut menggambarkan situasi di zaman itu.

“Saya ingin lagu ini diingat lagi bahwa lagu ini adalah hari lagu rakyat biasa. Yang dimana PKI ini pun rakyat biasa, para petani pada saat itu lagu yang populer di kalangan petani. Lagu itu untuk panen kan. Ini menggambarkan situasi zaman bahwa lagu ini memang sangat lekat dengan lagu yang biasa mereka dinyanyikan asal lagunya dari situ, ini juga mengingatkan sedikit sebuah ingatkan kecil apa dibuat Arifin C Noer (Film G 30 S PKI) dulu,” papar Emil.

Hal senada disampaikan Andi Rianto selaku penata musik di film itu. Ia mengatakan lagu itu sangat pas dibawakan Ayu Laksmi.

“Memang lagu itu konotasi lagu PKI tapi kan sebenarnya lagu itu lagu rakyat Ketika saha pertama kali saya dengar bu ayu laksmi memang juara sih,” kata Andi.

Denny Siregar selaku produser mengaku film ini mengatakan memang kontroversial karena mengangkat kisah kelam PKI. Ia juga menambahkan lewat film ini ingin mengedukasi kepada generasi muda bahwa ada peristiwa kelam di masa lalu.

“Ini film agak kontroversial ya di awal idenya saja. Karena setelah film G30 S PKI. Niatnya sih memang ingin memberikan edukasi bahwa kita pernah mengalami peristiwa paling kelam dalam sejarah. Ceritanya sudah dapat, tinggal gimana sampaikan ke generasi muda. Itu karenanya ada Amanda Manopo, Iwa K, dan lainnya,” kata Denny Siregar.

Film Kupu-kupu Kertas dibintangi Reza Arap, Amanda Manopo, Chicco Kurniawan, Iwa K, Samo Rafael, Fajar Nugra, Ayu Laksmi, dan Seroja Hafied. Film yang diproduksi oleh Maxima Pictures dan Denny Siregar Production akan tayang pada 7 Februari 2024 di seluruh bioskop Indonesia.

Kupu Kupu Kertas mengangkat kisah Ikhsan (Chicco Kurniawan) berasal dari keluarga NU dan Ning (Amanda Manopo) yang memiliki orang tua sebagai simpatisan partai komunis. Ikhsan mulanya tidak peduli dengan perbedaan ideologi keluarganya. Sampai ketika keluarganya ikut dibunuh, Ikhsan memilih untuk balas dendam dan menyelamatkan nyawa Ning, kekasihnya.

Simak Video “Kenalan dengan Member NCT WISH

[Gambas:Video 20detik]
(fbr/wes)