Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bandara Baru Situbondo Bernama KHR As’ad Syamsul Arifin, Runway Diperpanjang untuk Airbus dan Boeing

bandara-baru-situbondo-bernama-khr-as’ad-syamsul-arifin,-runway-diperpanjang-untuk-airbus-dan-boeing
Bandara Baru Situbondo Bernama KHR As’ad Syamsul Arifin, Runway Diperpanjang untuk Airbus dan Boeing

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pembangunan bandara baru di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus menunjukkan progres menggembirakan.

Bandara yang dibangun di kawasan Pantai Banongan, Desa Wringin, Kecamatan Asembagus itu resmi diberi nama Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin, pahlawan nasional sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.

Hal tersebut diumumkan langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, saat meninjau lokasi pembangunan, Rabu (26/11/2025).

Peninjauan dilakukan untuk memastikan seluruh proses konstruksi berjalan sesuai perencanaan.

“Karena beliau adalah tokoh besar berasal dari Situbondo dan berjasa bagi negara, sudah sepantasnya bandara ini diberi nama KHR As’ad Syamsul Arifin,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Rio.

Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Naik Lagi Hari Ini, Cek Daftar Harga Terbaru di Rajaemas dan Lakuemas 27 November 2025

Runway Ditambah Jadi 2.500 Meter

Dalam tinjauannya, Mas Rio mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja mengajukan penambahan panjang landasan pacu (runway) kepada Kementerian Pertahanan dari rencana awal 2.000 meter menjadi 2.500 meter. Permintaan itu telah disetujui.

Penambahan panjang runway dilakukan agar bandara tidak hanya melayani kegiatan pertahanan, tetapi juga mendukung penerbangan komersial pesawat berbadan besar di masa mend datang.

“Dengan runway 2.500 meter, pesawat Airbus dan Boeing bisa mendarat di Bandara Kiai As’ad. Jika ini terwujud, maka keberangkatan umrah bahkan haji bisa dilakukan dari Situbondo,” tegasnya penuh optimisme.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 27 November 2025 Naik Rp9.000 Jadi Rp2,387 Juta per Gram, Cek Daftar Lengkapnya

Dorong Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Bupati Rio menekankan bahwa pembangunan bandara ini harus memberikan dampak langsung bagi warga sekitar.

Mulai dari rekrutmen tenaga kerja lokal hingga pemanfaatan material dari Situbondo, ia ingin perputaran anggaran pembangunan yang nilai investasinya mencapai sekitar Rp1,7 triliun berlangsung di daerah sendiri.

“Saya ingin uang itu berputar di Situbondo, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat nyata sejak awal pembangunan,” tegasnya.

Baca Juga: 1.081 KK Terdampak Banjir di Banyuwangi: Tiga Kecamatan Terendam

Sumber: Antara, RRI, disarikan dari berbagai sumber


Page 2

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Situbondo telah menghibahkan lahan seluas 306 hektare kepada Kementerian Pertahanan sebagai dukungan penuh pada pembangunan fasilitas pertahanan dan bandara.

Hibah itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Rio dan Direktur Fasilitas dan Jasa Ditjen Kuathan Kemhan RI, Brigjen TNI Dwi Hariyono, di Pendopo Kabupaten Situbondo pada 12 November 2025.

Sebagai kompensasi, Pemkab Situbondo mendapatkan 350 hektare lahan di kawasan Wisata Bahari Pasir Putih untuk pengembangan ekonomi dan pariwisata terpadu.

Baca Juga: Curanmor di Siang Bolong di Genteng Banyuwangi, Honda Beat Raib Dibawa Pelaku Berjaket Hitam

Dalam waktu dekat, Pemkab Situbondo akan menggelar pengajian dan tasyakuran di lokasi pembangunan bandara sebagai bentuk permohonan kelancaran proyek.

“Kami mengundang tokoh-tokoh besar dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dan Pondok Pesantren Wali Songo,” kata Mas Rio.

Dengan progres pembangunan yang terus berjalan dan dukungan lintas sektor, Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin diharapkan menjadi ikon baru Situbondo serta membuka akses udara yang lebih luas untuk masyarakat di wilayah tapal kuda.

Bandara ini tidak hanya memperkuat pertahanan negara, tetapi juga menjadi pintu gerbang kemajuan ekonomi, pariwisata, dan layanan penerbangan komersial Situbondo di masa depan. (*)

Sumber: Antara, RRI, disarikan dari berbagai sumber


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pembangunan bandara baru di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus menunjukkan progres menggembirakan.

Bandara yang dibangun di kawasan Pantai Banongan, Desa Wringin, Kecamatan Asembagus itu resmi diberi nama Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin, pahlawan nasional sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.

Hal tersebut diumumkan langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, saat meninjau lokasi pembangunan, Rabu (26/11/2025).

Peninjauan dilakukan untuk memastikan seluruh proses konstruksi berjalan sesuai perencanaan.

“Karena beliau adalah tokoh besar berasal dari Situbondo dan berjasa bagi negara, sudah sepantasnya bandara ini diberi nama KHR As’ad Syamsul Arifin,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Rio.

Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Naik Lagi Hari Ini, Cek Daftar Harga Terbaru di Rajaemas dan Lakuemas 27 November 2025

Runway Ditambah Jadi 2.500 Meter

Dalam tinjauannya, Mas Rio mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja mengajukan penambahan panjang landasan pacu (runway) kepada Kementerian Pertahanan dari rencana awal 2.000 meter menjadi 2.500 meter. Permintaan itu telah disetujui.

Penambahan panjang runway dilakukan agar bandara tidak hanya melayani kegiatan pertahanan, tetapi juga mendukung penerbangan komersial pesawat berbadan besar di masa mend datang.

“Dengan runway 2.500 meter, pesawat Airbus dan Boeing bisa mendarat di Bandara Kiai As’ad. Jika ini terwujud, maka keberangkatan umrah bahkan haji bisa dilakukan dari Situbondo,” tegasnya penuh optimisme.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 27 November 2025 Naik Rp9.000 Jadi Rp2,387 Juta per Gram, Cek Daftar Lengkapnya

Dorong Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Bupati Rio menekankan bahwa pembangunan bandara ini harus memberikan dampak langsung bagi warga sekitar.

Mulai dari rekrutmen tenaga kerja lokal hingga pemanfaatan material dari Situbondo, ia ingin perputaran anggaran pembangunan yang nilai investasinya mencapai sekitar Rp1,7 triliun berlangsung di daerah sendiri.

“Saya ingin uang itu berputar di Situbondo, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat nyata sejak awal pembangunan,” tegasnya.

Baca Juga: 1.081 KK Terdampak Banjir di Banyuwangi: Tiga Kecamatan Terendam

Sumber: Antara, RRI, disarikan dari berbagai sumber