detik.com
Berbagai program digitalisasi Banyuwangi dipaparkan dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama 20 kementerian dan lembaga, terkait penyempurnaan digitalisasi bantuan sosial (Bansos), di Kantor Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir dalam rakor tersebut karena Banyuwangi menjadi pilot project digitalisasi Bansos, yang rencananya akan diluncurkan perdana pada September 2025, oleh Presiden Prabowo Subianto.
Rakor tersebut dipimpin langsung Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, dihadiri empat menteri dan empat wakil menteri, serta pimpinan kementerian dan lembaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Rakor tersebut, Ipuk memaparkan berbagai program digitalisasi yang dilaksanakan di Banyuwangi.
“Transformasi digitalisasi Banyuwangi telah berproses panjang dalam digitalisasi sejak 2013. Hingga awal 2025 kami memiliki program B-One Id (Banyuwangi Satu Id), di mana semua layanan bisa diakses menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan). Mulai layanan kemiskinan, kesehatan, perizinan, dan lainnya,” kata Ipuk.
Ipuk mengatakan dengan penyempurnaan digitalisasi bansos dari pemerintah ini, akan memiliki dampak yang besar pada layanan masyarakat, karena bisa menjangkau ke sektor manapun tidak hanya terkait bansos.
“Kami berterima kasih karena apa yang kami lakukan disuport oleh pemerintah pusat, dan ini bisa menguatkan apa yang sudah kami lakukan di daerah,” kata Ipuk.
Mendengar paparan Ipuk, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi apa yang telah dilakukan Banyuwangi. Bahkan Luhut meminta agar Bupati Ipuk bisa share pengalaman membangun digitalisasi di Banyuwangi ke daerah-daerah di Indonesia.
“Itu Keren. Saran saya ke Kemendagri. Saya akan minta Mendagri (Tito Karnavian) untuk bikin rapat umum bisa zoom, dan Ibu Bupati Banyuwangi bisa share pengalaman ke daerah-daerah,” kata Luhut.
Luhut juga meminta kepada Kemendgari, ketika Banyuwangi sudah mulai menerapkan digitalisasi bansos, daerah lain sudah harus disiapkan.
“Daerah sudah harus disiapkan. Berikan saja model Banyuwangi. Jadi ketika Banyuwangi sudah memulai, mereka sudah dalam titik tertentu,” pinta Luhut.
Luhut menjelaskan digitalisasi akan memberi dampak signifikan terhadap efektivitas bansos. Dengan penerapan sistem digital yang terintegrasi, penyaluran bantuan seperti bansos tunai, subsidi, dan stimulus bisa lebih tepat sasaran dan menghindari pemborosan anggaran.
Tak hanya efisiensi, menurut Luhut, bansos yang tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran juga akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,3%-0,4%.

(auh/abq)