TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali membuka destinasi wisata yang sempat ditutup karena Covid-19. Pembukaan tersebut menyusul kabupaten paling timur Pulau Jawa ini berhasil menurunkan penanganan Covid-19 menjadi Level 2.
Pembukaan itu ditandai secara seremonial dengan pelepasan tukik ke laut oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dan pelaku pariwisata. “Melepas tukik ini memiliki filosofi kebebasan, tapi penuh perjuangan,” katanya seperti dikutip Tempo dari laman banyuwangikab.go.id, Jumat, 10 September 2021.
Ipuk menegaskan, meski pariwisata dibuka kembali, tapi harus tetap dikendalikan. Pembatasan jumlah pengunjung, aturan vaksin dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan disiplin protokol kesehatan harus jadi prioritas utama.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda, mengatakan tidak semua destinasi wisata di Banyuwangi dibuka. “Sementara terdapat 15 destinasi yang dibuka dari 64 destinasi yang ada di Banyuwangi,” ujarnya.
Kelimabelas destinasi wisata tersebut adalah Kawah Ijen, Pulau Merah, Alas Purwo, Grand Watudodol, Desa Wisata Tamansari, Bangsring Underwater, Pantai Cacalan, Pantai Cemara, Pantai Mustika, Teluk Hijau, dan lainnya.
Iklan
“Untuk wisata kolam renang, berdasarkan instruksi dari pusat di Level 2 masih belum diperbolehkan untuk buka,” ujaranya. Menurut dia, pariwisata Banyuwangi di masa pandemi mengandalkan quality tourism, bukan mass tourism, sehingga akan dioptimalkan menjual tiket pariwisata ke berbagai destinasi.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi, kata dia, pariwisata Banyuwangi dibuka kembali dengan berbagai ketentuan, yaitu kapasitas pengunjung hanya 25 persen, para pelaku usaha harus sudah divaksin, dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi atau sertifikat vaksin sebagai syarat masuk destinasi wisata.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Pilihan Paket Wisata Banyuwangi Saat Libur Panjang