sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Masyarakat Banyuwangi diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi hingga akhir tahun.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, cuaca ekstrem tersebut berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
Kepala BMKG Kelas I Juanda Taufiq Hermawan dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (23/12), menyampaikan bahwa saat ini seluruh wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan.
Bahkan, sejumlah daerah diprakirakan sudah berada pada puncak musim hujan, termasuk kawasan Tapal Kuda.
“Hingga 31 Desember diprakirakan akan terjadi peningkatan cuaca ekstrem yang dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” kata Taufiq.
Menurutnya, potensi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh aktifnya monsun Asia serta adanya bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat.
Meski tidak berdampak langsung, kondisi tersebut memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Timur, termasuk Banyuwangi, serta meningkatkan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.
Selain itu, kondisi suhu muka laut di perairan Selat Madura yang masih cukup hangat serta atmosfer lokal yang labil turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Agung Dwi mengatakan, bahwa kondisi cuaca di Banyuwangi pada akhir tahun ini juga masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Untuk kondisi cuaca Banyuwangi di akhir tahun ini juga diprakirakan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang sesaat,” pungkasnya. (ray/aif)
