Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

H-1 Natal, Arus Wisatawan ke Bali Masih Landai, Cuaca Selat Bali Diduga Pengaruhi Minat Penyeberangan

h-1-natal,-arus-wisatawan-ke-bali-masih-landai,-cuaca-selat-bali-diduga-pengaruhi-minat-penyeberangan
H-1 Natal, Arus Wisatawan ke Bali Masih Landai, Cuaca Selat Bali Diduga Pengaruhi Minat Penyeberangan

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Geliat arus wisatawan menuju Pulau Bali tampaknya masih belum terlihat hingga H-1 Hari Raya Natal, Rabu (24/12).

Kekhawatiran akan kondisi cuaca di Selat Bali  diduga menjadi salah satu penyebab menurunya animo penumpang kapal.

Dari data produksi ASDP Ketapang, sejak Selasa (23/12) pukul 20.00 WIB hingga Rabu (24/12) pukul 08.00, tercatat ada 23.162 penumpang yang menyeberang ke Bali.

Rinciannya, 1.488 kendaraan roda dua,  2.386 roda empat,  279 bus, dan 2.245 truk. Jumlah ini masih belum banyak berubah dari data angkutan sehari sebelumnya.

Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi Nurjatim menyebutkan,  jika dihitung langsung,  jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang mengalami penurunan sekitar 5 persen dibandingkan periode Natal tahun lalu.

Menurut Nurjatim, tingkat keterisian kapal pada momen jelang Natal juga tidak maksimal.

Kapal penyeberangan hanya terisi paling tinggi sekitar 75 persen. Bahkan rata-rata keterisian berada di kisaran 50 hingga 60 persen. 

Kondisi ini membuat arus penyeberangan sejak pagi hingga siang hari berjalan lancar tanpa antrean berarti di Pelabuhan Ketapang.

Dia menilai, menurunnya minat masyarakat untuk menyeberang diduga dipengaruhi berbagai informasi yang beredar di masyarakat.

Dari hasil wawancara langsung dengan pengguna jasa di lapangan, banyak calon penumpang yang mengaku enggan bepergian ke Bali karena termakan kabar terkait  cuaca buruk serta isu banjir di wilayah Bali. Meskipun sebenarnya kondisi perairan di Selat Bali cenderung kondusif.

“Kita sendiri tidak tahu faktor pastinya apa, tetapi dari konsumen di lapangan, mereka mengaku khawatir dengan informasi cuaca dan banjir di Bali,” ungkap  Nurjatim.

Di sisi lain, Nurjatim menyampaikan bahwa kondisi di lapangan tidak sejalan dengan informasi yang sebelumnya disampaikan Kementerian Perhubungan terkait adanya kenaikan penumpang hingga 9 persen. Faktanya, arus kendaraan justru hampir sama dengan hari-hari biasanya.

“Kalau pengusaha kapal hanya bisa pasrah dengan situasi yang terjadi saat ini. Kita berharap ada kenaikan jumlah kendaraan. Sejak awal  kita sudah bersiap dari semua lini,’’ pungkasnya. (fre/aif)