detik.com
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akan membangun kantor SAR di Banyuwangi. Selama ini, Pos Siaga SAR di Ketapang Banyuwangi berada di bawah koordinasi kantor SAR Surabaya.
Sekretaris Utama Basarnas Abdul Haris Achadi mengatakan, status pos ini akan ditingkatkan menjadi kantor SAR mandiri dengan dukungan personel dan perlengkapan yang lebih lengkap.
“Sebenarnya, sejak tahun lalu sudah ada penetapan dari Kementerian PAN-RB. Pos SAR Banyuwangi akan naik status menjadi kantor SAR. Artinya secara struktur, berdiri sendiri, tidak lagi di bawah Surabaya. Untuk itu, kami segera membangun Kantor SAR di Banyuwangi,” terang Haris, Minggu (20/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, Banyuwangi dipilih karena memiliki risiko tinggi di jalur laut Selat Bali yang menjadi salah satu jalur penyeberangan tersibuk di Indonesia.
“Oleh karena itu, kehadiran kantor SAR di Banyuwangi penting untuk mempercepat respons rescue jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam situasi darurat,” tambahnya.
Untuk mendukung terwujudnya kantor SAR ini, Basarnas membutuhkan dukungan dari Pemkab Banyuwangi.
“Perlengkapan kantor SAR tentu berbeda dari pos. Kita butuh gudang, alat-alat penyelamatan, gedung administrasi, dan fasilitas latihan. Rencananya, dukungan tambahan juga akan diberikan, termasuk kapal penyelamat sepanjang 40 meter yang saat ini masih berada di Surabaya,” beber Harus.
“Kami berharap tahun ini sudah bisa terealisasi berkat dukungan pemkab,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono mengatakan, Pemkab Banyuwangi akan mendukung pendirian Kantor SAR Banyuwangi. Termasuk penyediaan lahan untuk lahan kantor SAR.
“Kebetulan kita ada lahan yang bisa dikembangkan. Lokasinya juga di Ketapang, nanti kita akan kaji bersama feasibility-nya,” tegas Mujiono.
Ia mengaku pemkab sangat mendukung pendirian Kantor SAR Banyuwangi. Lantaran, upaya peningkatan penanganan bencana menjadi salah satu pokok penting dalam memberikan layanan bagi masyarakat.
“Akan segera kita bahas teknis pembangunannya. Nanti akan ada pertemuan lagi lebih teknis,” pungkas Mujiono.

(auh/abq)