Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BREAKING NEWS : Gunung Ijen Berstatus Waspada, Ada Peningkatan Energi Seismik yang Meningkat – Tribunjatim.com

breaking-news-:-gunung-ijen-berstatus-waspada,-ada-peningkatan-energi-seismik-yang-meningkat-–-tribunjatim.com
BREAKING NEWS : Gunung Ijen Berstatus Waspada, Ada Peningkatan Energi Seismik yang Meningkat – Tribunjatim.com

Tayang: Sabtu, 13 Juli 2024 11:28 WIB

zoom-inlihat foto BREAKING NEWS : Gunung Ijen Berstatus Waspada, Ada Peningkatan Energi Seismik yang Meningkat

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM

Gunung Ijen di Banyuwangi 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM,COM, BANYUWANGI – Status Gunung Ijen naik dari level 1 (normal) ke level 2 (waspada) per Jumat (12/7/2024) pukul 22.00 WIB.

“Iya. Naik dari level 1 ke level 2,” kata Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi Dwi Putro Sugiarto, Sabtu (13/7/2024).

Peningkatan status level gunung yang berada di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso itu tertuang dalam surat yang dikeluarkan Badan Geologi nomor 965.Lap/GL.03/BGV/2024. 

Kenaikan status level itu antara lain disebabkan peningkatan energi seismik yang meningkat.

Sejak 1 Januari 2023, rekaman RSAM menunjukkan pola yang berfluktuasi dan cenderung meningkat meskipun kecil.

Energi seismik secara umum berfluktuatif dan perlahan meningkat sejak 2023.

Namun pada 12 Juli, peningkatan energi yang signifikan teramati bersamaan dengan membesarnya amplitudo tremor menerus.

“Meskipun pada umumnya kegempaan berfluktuasi normal, namun sejak tanggal 12 Juli 2024 pukul 17.00 – 21.00 WIB, rekaman gempa tremor meningkat fluktuatif dengan amplitudo 5-25 mm. Dan sejak sekitar pukul 21.10 WIB rekaman gempa tremor dengan amplitude > 46 mm (overscale),” tambahnya.

Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari aktivitas vulkanik di Gunung Ijen pada saat ini adalah gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah yang berasal dari aktivitas solfatar di dinding Kawah Ijen dan juga difusi gas-gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan.

Potensi lain, yakni erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah.

Erupsi freatik bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan.

Dalam surat tersebut, disebutkan secara visual warna air kawah normal, yakni berwarna hijau toska.

Tidak terjadi perubahan warna air kawah, tidak nampak adanya bualan gas di permukaan air, serta suhu air kawah masih normal yaitu 34 derajat celsius.

“Pada periode 1 Juni 2024-12 Juli 2024, jumlah gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam cenderung menurun. Sedangkan jumlah gempa lainnya berfluktuasi normal,” tulis surat tersebut.

Dari pengamatan itu, Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat disekitar Gunung Ijen tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah dalam radius 1,5 kilometer.

Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait juga diminta agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya.

“Jika tercium bau gas yang menyengat dihimbau agar menggunakan masker penutup alat pernapasan. Untuk jangka pendek/darurat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan (hidung/mulut),” tambahnya.