detik.com
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui dan menyerahkan santunan kepada 8 ahli waris korban meninggal tragedi laka laut KMP Tunu Pratama Jaya. Kedelapan ahli waris asal Kabupaten Banyuwangi itu ditemui Khofifah di ASDP Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Dari 18 korban meninggal dalam tragedi memilukan itu ada sebanyak 10 orang yang merupakan masyarakat Jatim. Sebanyak 8 orang warga Banyuwangi, 1 orang warga Blitar, dan 1 orang warga Probolinggo.
Didampingi Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono dan Kepala OPD Provinsi Jatim, Khofifah menyerahkan santunan berupa uang senilai Rp 10 juta untuk masing-masing keluarga korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluk haru dan isak tangis dari keluarga korban pun pecah. Dengan sabar, Khofifah menguatkan mereka agar tetap tabah dan mendoakan agar para korban laka laut meninggal dalam kondisi husnul khatimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini Khofifah juga berdialog dengan keluarga korban yang belum ditemukan. Dia mengajak mereka terus berdoa agar pencarian korban yang belum ditemukan segera membuahkan hasil.
“Atas berpulangnya para korban laka laut KMP Tunu Pratama Jaya, kami menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam. Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran,” kata Khofifah.
“Sampai dengan hari ini ada 18 korban meninggal yang sudah ditemukan. Ada 30 korban yang ditemukan dalam keadaan selamat. Ada 8 keluarga korban yang hadir yang kami serahkan langsung santunan duka. Sedangkan 1 korban dari Probolinggo dan 1 dari Blitar saya sudah pesan kepada Kalaksa BPBD agar ada tim Tagana yang ditugaskan untuk menyampaikan duka takziah kami,” jelasnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga berkesempatan meninjau operation room di Pelabuhan Ketapang bersama tim gabungan untuk menganalisis pergerakan arus laut di Selat Bali agar bisa memudahkan proses pencarian korban.
Khofifah secara khusus menyampaikan apresiasi kerja keras Tim Operasi Terpadu yang terdiri dari tim gabungan baik dari Pusat hingga Banyuwangi dan Jembrana.
“Itu tentu atas kerja keras semua Tim Operasi Terpadu baik dari Banyuwangi, Provinsi terutama dari Tim Pusat,” tambahnya.
“Karena makin hari kebutuhan peralatan makin membutuhkan alat bantu yang lebih advance. Kita bisa melihat bagaimana arus air bisa mengalami perubahan yang sangat cepat dan semua sesungguhnya sudah melalui proses digital IT,” sambungnya.
Informasi dari Tim Operasi Terpadu pencarian korban akan dilanjutkan hingga 3 hari ke depan, yakni hingga 14 Juli 2025.
“Bahkan hari ini sudah masuk pada perpanjangan 3 hari kedua. Itu artinya kita semua akan terus berikhtiar memaksimalkan upaya pencarian dan penyelamatan ini,” katanya.
“Dan tadi yang sudah dikonfirmasi datanya melalui temuan dari tim DVI, tim Anti Mortem ada 8. Tentu doa kita mudah-mudahan mereka dipanggil Allah dalam keadaan husnul khatimah, semua amal ibadahnya diterima Allah dan khilafnya diampuni Allah,” terangnya.
Sementara itu, Deputi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas) R Eko Suyatno mengapresiasi gubernur yang hadir langsung melihat situasi posko dan meninjau langsung keluarga korban yang meninggal dunia.
“Inilah wujud perhatian Pemerintah Daerah terhadap masyarakatnya. Dan Alhamdulillah siang ini pukul 10.40 WIB telah menemukan 1 korban lagi, korban ke-48 dengan jenis kelamin wanita ini dalam proses identifikasi DVI,” kata Eko.
“Ini adalah proses hari pertama dari 3 hari perpanjangan hasil operasi SAR. Kami komitmen mudah-mudahan ada suatu kemajuan proses pencarian korban. Apabila ada penemuan kami segera mengkomunikasikan dengan keluarga korban,” pungkasnya.

(dpe/hil)