Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dipicu Emas Perhiasan, Inflasi Tahunan Banyuwangi Capai 1,89 Persen

dipicu-emas-perhiasan,-inflasi-tahunan-banyuwangi-capai-1,89-persen
Dipicu Emas Perhiasan, Inflasi Tahunan Banyuwangi Capai 1,89 Persen

RADARBANYUWANGI.ID – Setelah sempat mengalami penurunan sepanjang Februari, harga komoditas di Banyuwangi merangsek naik pada periode Maret tahun ini.

Secara tahunan (year on year/y-o-y) kabupaten ujung timur Pulau Jawa mengalami inflasi sebesar 1,89 persen.

Sedangkan secara bulanan (month to month/m-to-m), inflasi Banyuwangi sebesar 1,5 persen.

Baca Juga: Video Ritual Ngundang Leak di Jembatan Tukad Bangkung Badung Bali Viral, Nitizen Sampai Beri Komentar Begini

Berdasar berita resmi statistik (BRS) yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi kemarin (8/4), inflasi y-o-y (Maret 2025 terhadap Maret 2024) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.

Perinciannya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,11 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,48 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 2,55 persen.

Selain itu, kelompok transportasi juga mengalami kenaikan indeks sebesar 2,02 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,91 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,89 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 15,13 persen.

Baca Juga: Lebih dari 569 Ribu Penumpang Gunakan Kereta Api di Kota Tangerang Selama Libur Lebaran 2025

”Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,43 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 7,09 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,67 persen,” ujar Kepala BPS Banyuwangi Hermanto secara tertulis melalui BRS kemarin.

Sementara itu, dari sisi komoditas, ada beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-o-y pada Maret tahun ini.

Komoditas dimaksud antara lain emas perhiasan, cabai rawit, minyak goreng, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, cumi-cumi, dan sepeda motor.

Baca Juga: 23.500 Penumpang Kereta Cepat Whoosh Padati Puncak Arus Balik Lebaran 2025

Ikan tongkol, rokok sigaret kretek mesin (SKM), akademi/perguruan tinggi, bawang putih, baju muslim wanita, tempe, udang basah, kelapa, beras, labu siam, kulkas/lemari es, popok bayi sekali pakai/diapers, teh, dan bawang putih juga menyumbang inflasi pada periode yang sama.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-o-y antara lain tarif listrik, tomat, telur ayam ras, daging ayam ras, jeruk, pepaya, ikan lemuru, telepon seluler, celana panjang katun pria, kerudung/jilbab, mi kering instan, daun bawang, ketimun, daun paku/pakis, terong, sepatu pria, pir, celana panjang jeans wanita, anggur, dan lipstik. (sgt/c1)