Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Putri Titi DJ Pilih Tak Punya Anak? Ini Respons Mengejutkan Sang Diva!

putri-titi-dj-pilih-tak-punya-anak?-ini-respons-mengejutkan-sang-diva!
Putri Titi DJ Pilih Tak Punya Anak? Ini Respons Mengejutkan Sang Diva!

RADARBANYUWANGI.ID – Penyanyi ternama Indonesia Titi DJ mengungkapkan bahwa putrinya, Stephanie Poetri yang baru saja menikah itu, kemungkinan akan memilih untuk tidak memiliki anak atau childfree.

Meski keputusan tersebut belum dibahas secara mendalam, Titi DJ menyampaikan bahwa yang terpenting adalah kebahagiaan mereka sebagai pasangan. 

Ia juga menyebut bahwa salah satu alasan pilihan itu berkaitan dengan kepedulian terhadap jumlah penduduk dunia yang dianggap sudah terlalu padat.

Sebagai orangtua, dukungan Titi sebagai ibu terhadap keputusan anaknya itu diberikan sepenuhnya selama pilihan tersebut membuatnya merasa tenang dan bahagia. 

Fenomena childfree sendiri semakin sering menjadi bahan perbincangan di masyarakat, terutama ketika diambil oleh figur publik.

Meski kerap dianggap menyimpang dari nilai-nilai tradisional, keputusan ini sejatinya lahir dari pertimbangan mendalam, bukan sekadar mengikuti tren.

Secara psikologis, keputusan untuk tidak memiliki anak sering kali dipengaruhi oleh latar belakang emosional seseorang.

Ada individu yang mengalami masa kecil yang penuh luka, seperti rasa diabaikan atau tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik. 

Hal tersebut bisa menimbulkan kekhawatiran yang mungkin akan dirasakan oleh mereka yang akan mengulangi pola negatif itu jika memiliki anak sendiri. 

Dalam kondisi ini, keputusan childfree menjadi bentuk perlindungan diri dari kemungkinan melukai anak atau ketidakmampuan untuk memberikan pengasuhan kepada anak.

Situasi tersebut disebut sebagai mental block, yakni kondisi psikologis yang membuat seseorang tidak siap secara emosional untuk menjalani peran sebagai orang tua. 

Meski begitu, keputusan ini tidak selalu permanen. Seiring waktu, seseorang bisa mengalami perubahan pandangan seiring dengan pertumbuhan emosional dan hubungan yang semakin dalam dengan pasangan.

Ketika kesiapan mental, emosional telah terbentuk dan luka batin mulai sembuh, bukan tidak mungkin keputusan tersebut akan berubah.

Namun demikian, pilihan untuk childfree sering kali menimbulkan pro dan kontra, sekali lagi apalagi jika disampaikan oleh tokoh publik.


Page 2


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Penyanyi ternama Indonesia Titi DJ mengungkapkan bahwa putrinya, Stephanie Poetri yang baru saja menikah itu, kemungkinan akan memilih untuk tidak memiliki anak atau childfree.

Meski keputusan tersebut belum dibahas secara mendalam, Titi DJ menyampaikan bahwa yang terpenting adalah kebahagiaan mereka sebagai pasangan. 

Ia juga menyebut bahwa salah satu alasan pilihan itu berkaitan dengan kepedulian terhadap jumlah penduduk dunia yang dianggap sudah terlalu padat.

Sebagai orangtua, dukungan Titi sebagai ibu terhadap keputusan anaknya itu diberikan sepenuhnya selama pilihan tersebut membuatnya merasa tenang dan bahagia. 

Fenomena childfree sendiri semakin sering menjadi bahan perbincangan di masyarakat, terutama ketika diambil oleh figur publik.

Meski kerap dianggap menyimpang dari nilai-nilai tradisional, keputusan ini sejatinya lahir dari pertimbangan mendalam, bukan sekadar mengikuti tren.

Secara psikologis, keputusan untuk tidak memiliki anak sering kali dipengaruhi oleh latar belakang emosional seseorang.

Ada individu yang mengalami masa kecil yang penuh luka, seperti rasa diabaikan atau tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik. 

Hal tersebut bisa menimbulkan kekhawatiran yang mungkin akan dirasakan oleh mereka yang akan mengulangi pola negatif itu jika memiliki anak sendiri. 

Dalam kondisi ini, keputusan childfree menjadi bentuk perlindungan diri dari kemungkinan melukai anak atau ketidakmampuan untuk memberikan pengasuhan kepada anak.

Situasi tersebut disebut sebagai mental block, yakni kondisi psikologis yang membuat seseorang tidak siap secara emosional untuk menjalani peran sebagai orang tua. 

Meski begitu, keputusan ini tidak selalu permanen. Seiring waktu, seseorang bisa mengalami perubahan pandangan seiring dengan pertumbuhan emosional dan hubungan yang semakin dalam dengan pasangan.

Ketika kesiapan mental, emosional telah terbentuk dan luka batin mulai sembuh, bukan tidak mungkin keputusan tersebut akan berubah.

Namun demikian, pilihan untuk childfree sering kali menimbulkan pro dan kontra, sekali lagi apalagi jika disampaikan oleh tokoh publik.