Sabtu, 19 Juli 2025 – 14:19
TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dua pekan lebih sejak tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025), harapan masih menggantung di hati Isniyah (27). Istri dari Suyono (29), seorang kelasi kapal yang menjadi korban dalam tragedi tersebut, masih setia menanti kabar keberadaan suaminya.
Dalam kondisi hamil tua dan merawat anak perempuan berusia lima tahun, Isniyah menyampaikan harapannya kepada anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, yang mengunjungi kediamannya di Lingkungan Secang Timur, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, pada Jumat (18/7/2025).
“Saya hanya ingin suami saya ditemukan. Kalau bisa bangkai kapalnya diangkat, siapa tahu suami saya ada di sana dan bisa dimakamkan dengan layak,” ujar Isniyah dengan mata berkaca-kaca, Sabtu (19/7/2025).
Keluarga korban mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada perwakilan resmi dari perusahaan operator kapal yang datang ke rumah duka. Kontak yang dilakukan sejauh ini hanya bersifat administratif dan belum menyentuh aspek empati secara langsung.
Dalam kunjungannya, Bambang Haryo Soekartono menegaskan bahwa pengangkatan bangkai kapal merupakan kewajiban hukum yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
“Kapal yang tenggelam wajib diangkat oleh operator. Apalagi ini berada di jalur lintasan transportasi laut, kawasan konservasi, dan jalur migrasi satwa. Ini bukan hanya soal pencarian korban, tapi juga keselamatan dan ekosistem,” tegas politisi Partai Gerindra itu.
Ia juga mendorong tim SAR gabungan untuk menuntaskan operasi pencarian korban dan segera merancang rencana pengangkatan bangkai kapal dari dasar laut.
“Saya minta tim SAR tidak berhenti. Ini soal kemanusiaan. Harus dituntaskan,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan moral dan empati, Bambang Haryo turut menyerahkan bantuan berupa uang tunai, perlengkapan sekolah, dan pakaian untuk anak korban. Ia berharap bantuan tersebut bisa sedikit meringankan beban yang kini dipikul keluarga.
“Kami hadir untuk memberikan semangat dan memastikan keluarga korban tidak berjalan sendiri. Negara harus hadir,” pungkas Bambang Haryo. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |