Journalist Report Tribune Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJAT.COM, BANYUWANGI – Subsidized LPG prices 3 kilogram (kg) di Jawa Timur resmi naik per Rabu (15/1/2025). Para pelaku UMKM di Banyuwangi berharap agar elpiji melon tak lagi langka.
Sriawati (61), pemilik warung kecil di Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi merasa kenaikan elpiji bersubsidi cukup berat.
Every day, Sriawati menghabiskan antara 1 until 2 tabung elpiji untuk memasak hidangan yang ia jual.
It means, Sriawati harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli gas itu. Especially, kenaikan tersebut juga beriringan dengan naiknya berbagai bahan pokok.
Hal tersebut membuat pengeluarannya untuk usaha bertambah.
Read too: LPG price 3 Kg Naik Jadi Rp 18 Thousand, Pelaku Usaha dan Warga di Kediri Khawatirkan Dampaknya
“Kalau harga elpiji naik, bagi pedagang kecil seperti kami yang lumayan berat,” kata Sriawati, Wednesday (15/1/2025).
Sriawati menyebut, kenaikan harga elpiji harus dibarengi dengan ketersediaan stok di pasaran. because, beberapa kali terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran selama 2024. as a result, pelaku usaha kecil dan warga kesulitan untuk mendapatkannya.
“Yang utama bagi kami itu stoknya ada. Kalau harga naik tapi stoknya sama saja tidak ada, ya repot,” added.
Read too: LPG price 3 Kg Naik Rp 18 Ribu Besok, Pelaku Usaha di Bondowoso Ancang-Ancang Naikkan Harga Dagangan
Bagi Sriawati, kenaikan harga elpiji melon akan menyusahkan rakyat kecil seperti dirinya.
“Katanya Negara mau berpihak rakyat kecil. Tapi kok elpiji yang dipakai orang kecil harganya dinaikkan,” tanyanya.
Sujatmiko, pedagang bakpao di Kelurahan Klatak, Kalipuro District, juga mengeluhkan hal yang sama. Kenaikan harga elpiji akan berbanding lurus dengan penurunan pendapatannya.
Read too: Jerit Pemilik Toko Kelontong di Kota Malang, LPG price 3 Kilogram Naik Cabai Semakin Mahal
Kenaikan harga elpiji dan beberapa bahan pembuat bakpao seperti cokelat dan gula akan berdampak pada penghasilan. Untuk menyiasati itu, ia berencana untuk menaikkan harga atau mengecilkan ukuran bakpao.
“Tapi kalau harga naik, akan pengaruh ke pembeli,” he complained.
Selaras dengan Sriawati, Sujatmiko juga berharap stok elpiji di pasaran bakal selalu tersedia. Ia mengaku beberapa kali kesusahan mendapat elpiji bersubsidi saat kondisinya langka.
Read too: 5 Tahun Tak Beli Gas LPG, Petani Hendri Hemat Banyak Berkat Manfaatkan Kotoran Sapi Buat Masak
“Beberapa kali langka. Susah dapat barangnya. Semoga ke depan tidak lagi,” he said.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengimbau agar masyarakat membeli elpiji bersubsidi di pangkalan. Harga elpiji di pangkalan, he said, akan lebih murah dibanding pengecer-pengecer.
Read too: Harga Elpiji 3 Kg di Lumajang Diprediksi Bisa Melambung Lebih Dari Rp 20.000 Pasca Kenaikan
Kenaikan Rp 2 ribu per tabung membuat harga eceran tertinggi (THE) elpiji di pangkalan menjadi Rp 18 thousand per kg.
“Kalau di toko pengecer, akan lebih mahal karena ada margin antara Rp 2 thousand to Rp 3 thousand per tube. Kalau di pangkalan, sesuai HET,” he said.