RADARBANYUWANGI.ID – Pemilihan skuad Indonesia All Stars yang diproyeksikan tampil di ajang Piala Presiden 2025 sudah terpilih. Voting yang menjadi dasar pemilihan pemain akhirnya menghasilkan 30 nama yang akan berlaga di turnamen pramusim tersebut.
Para pemain tim Indonesia All Stars merupakan mereka yang terpilih melalui pemungutan suara atau voting yang dilakukan secara terbuka. Sebelumnya ada 55 nama yang masuk dalam kandidat untuk mengisi skuad Indonesia All Stars.
Mereka yang masuk nominasi berasal dari pemain di 11 posisi berbeda. Ini artinya tiap posisi berisi lima kandidat. Melalui voting akhirnya teerpilih adalah 30 pemain dengan rincian tiga penjaga gawang, sepuluh bek, delapan gelandang, dan sembilan penyerang.
Baca Juga: 7 Doa dan Amalan Nabi Muhammad di 10 Muharram, Mustajab Raih Ampunan Serta Keberkahan
Dari pemilihan tersebut, Persija Jakarta menjadi tim dengan penyumbang pemain terbanyak untuk tim Indonesia All Stars. Total ada lima nama yang terpilih.
Yakni bek Hansamu Yama Pranata, gelandang Zahaby Gholy, dan tiga pemain depan Witan Sulaeman, Riko Simanjuntak, serta Eksel Runtukahu. Nama terakhir merupakan rekrutan anyar Macan Kemayoran yang didatangkan dari PS Barito Putera.
Selain Persija, tim yang juga banyak mengirimkan pemain ke Piala Presiden 2025 adalah Bali United FC. Ada empat pemain terpilih dari Serdadu Tridatu, yakni Rizky Dwi, Komang Tri, Ricky Fajrin, dan Irfan Jaya.
Baca Juga: Mengapa Umat Muslim Minum Susu Putih di Malam 1 Muharram? Ini Alasannya
Lalu ada Persis Solo dan Persik Kediri dengan masing-masing mengirimkan tiga pemain. Diikuti Bhayangkara FC, Malut United FC, PSM Makassar, dan Madura United FC, dengan masing-masing dua pemain.
Maka menarik disimak siapa saja dari mereka yang berpeluang menjadi starter dalam pertandingan di Piala Presiden 2025 mendatang. Indonesia All Stars nantinya di Piala Presiden tergabung di dalam Grup A bersama klub asal Inggris Oxford United dan Arema FC.
Liga Indonesia All Star dijadwalkan tampil di laga pembukaan menghadapi Oxford United di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 6 Juli. (*)