Banyuwangi, Jurnalnews.com – Peresmian Omahsium Cabang Waring Kemarang bersamaan dengan ritual ngerujaki sawah di sekitar Warung Kemarang , dan kunjungan dari perwakilan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dosen pariwisata Unair, Saturday (16/11/2024)
Omahsium Cabang Kemarang secara resmi kemarin dibuka yang bertempat di warung kemarang yang merupakan warung sekaligus sebagai destinasi dan juga sebagai museum peninggalan tempo dulu.
Menurut Wowok Merianto yang merupakan owner warung kemarang sekaligus ketua Komunitas Using Pelestari Adat dan Tradisi bahwasanya warung Kumarang ini adalah sebuah warung kuliner terutama kas using dan juga sebagai destinasi wisata budaya Banyuwangi.
“Dengan adanya Omahsium cabang Kemarang ini sekaligus sebagai tambahan destinasi bagi para pengunjung di mana dengan adanya Omahsium ini pengunjung dapat melihat benda-benda purbakala dan juga bisa membaca buku-buku sejarah sekaligus menikmati kuliner Warung Kemarang, “tutur Wowok.
Thomas Racharto sebagai pemilik barang daripada Omahsium Cabang Warung Kemarang mengatakan bahwa barang-barang yang ada saat ini berupa guci-guci, porselin- porselin, uang gobok, alat pertanian, dan juga alat musik yang merupakan peninggalan era tempo dulu di zaman megalitikum sampai di zaman kerajaan Blambangan yang dia kumpulkan sejak beliau masih muda pada tahun 1976 dan sebagai pejabat anggota legislatif Banyuwangi dan Jawa Timur.
“Dengan adanya barang-barang Omahsium ini semoga dapat memberikan manfaat dan wawasan kepada pengunjung Warung Kemarang nantinya, “harap Thomas.
Setelah banyak memaparkan tentang kerajaan Blambangan kuno kepada pengunjung waktu itu. Beliau memberikan buku kerajaan Blambangan Kuno abad 13 and 14 dan juga kaos serta topi kepada Doktor Endah yang merupakan dosen Universitas Airlangga yang pada waktu itu berkunjung untuk melihat ritual ngerujaki di sawah warung kemarang dan Wisnuwardana dari Forum Ketua Relawan dari Surabaya.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Thomas Harto sekaligus sebagai bukti launching atau pembukaan pompa cium Cabang Semarang gunting pita kemudian membuka pintu museum omeseum dan mengajak kepada para audien untuk melihat-lihat barang ada di dalam Museum tersebut.(AM)