The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Women's Economic Strengthening Program, Banyuwangi Regent Distributes Business Aid

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

TIMES BANYUANGI, BANYUWANGIBanyuwangi Regent Ipuk Fiestiandani, re-implementing the Village Flower program (Regent of Ngantor in the Village) di Desa Watukebo, Blimbingsari District. Desa Watukebo merupakan pilot project dari model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang telah ditetapkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga pada tahun 2021 then.

During his visit, Bupati Ipuk memberikan berbagai program untuk perempuan, khususnya kepada perempuan kepala rumah tangga. Program yang diberikan antara lain bantuan usaha melalui program Kanggo Riko (bantuan usaha) dan Warung Naik Kelas (Wenak) untuk perempuan.

Program Kanggo Riko fokus pada memberdayakan ribuan warga miskin dengan menggelontorkan dana penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin yang sedang merintis usaha atau berniat meningkatkan usahanya. Sedangkan program Wenak memberikan bantuan alat usaha kepada perempuan yang tengah menjalankan usaha.

Bupati Ipuk menyempatkan untuk mengunjungi salah satu ibu rumah tangga di Desa Watukebo yang menjadi penjual tahu lontong, Hamsiyah. Meskipun wanita, ia tangguh menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

Enak tahu lontongnya padahal tempatnya nyempil tidak di pinggir jalan. Semoga lancar terus usahanya,” kata Ipuk usai menyerahkan bantuan tersebut, Friday (17/03/2023).

”Kanggo Riko”, dalam bahasa Using berarti ”Untuk Anda”. Program ini fokus memberdayakan ribuan warga miskin dengan menggelontorkan dana penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin (RTM) yang sedang merintis usaha atau berniat meningkatkan usahanya. Per RTM mendapat Rp2,5 juta, disesuaikan dengan kebutuhan usaha mereka.

Tahun ini Kanggo Riko diberikan untuk 1.700 RTM. 60 persen lebih kami sasarkan pada perempuan kepala rumah tangga,” said Ipuk.

Ipuk juga memberikan bantuan alat usaha kepada janda penjual rujak, Aspupah, melalui Warung Naik Kelas (Wenak).

Besides that, Bupati Ipuk juga melihat langsung pelatihan usaha ibu rumah tangga berbahan dasar daur ulang. Mereka juga dilatih memilah sampah rumah tangga yang organik dan anorganik melalui bank sampah. Sampah organik tersebut diolah menjadi ecoenzym untuk dijadikan berbagai produk seperti sabun, fertilizer, lulur, pembersih, and others.

Ipuk menjelaskan pemkab akan terus menggulirkan program-program penguatan kapasitas perempuan dan perlindungan hak-hak anak di Banyuwangi.

Program-program ini upaya menyelesaikan permasalahan dan pengembangan perempuan dan anak mulai dari desa. Therefore, ini akan mendukung pembangunan perempuan dan anak dalam berbagai bidang,” said Ipuk.

Ipuk menjelaskan Pemkab akan terus menggulirkan program-program penguatan kapasitas perempuan dan perlindungan hak-hak anak di Banyuwangi. Mulai dari menggelar rutin Musrembang Perempuan dan Anak, serta memgintensifkan program Ruang Rindu.

Untuk mendukung program-program penguatan kapasitas perempuan dan perlindungan anak, di desa Watukebo terdapat 12 Kader Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA). Kader SAPA ini yang bertugas melakukan pendampingan pelaksanaan DRPPA. Salah satunya Putu Swatini yang sudah dua tahun menjadi Kader SAPA.

Kami lebih ke pendampingan terkait masalah perempuan dan anak, seperti kekerasan, pernikahan dini, and others. Seperti beberapa waktu lalu ada pasangan yang berniat melakukan pernikahan dini, kami dampingi, akhirnya mereka bersedia mundur dua tahun,” kata Putu. (*)

herald : Laila Yasmine (MG-416)
Editor : Ferry Agusta Satrio

source