
Terbang Perdana di Blimbingsari Mengangkut 72 Passenger
ROGOJAMPI – Pesawat ATR 72-500 milik maskapai penerbangan PT Wings Abadi Airlines kemarin siang (20/9) mendarat mulus di Bandar Udara Blimbingsari. Pesawat landing pukul
10.45 setelah terbang selama 42 menit dari Bandar Udara Juanda, Surabaya.
Pada penerbangan perdana kemarin, pesawat Wing Air membawa sekitar 52 penumpang dari 72 seat yang tersedia. Di antara 52 penumpang itu terdapat rombongan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono.
Ikut dalam penerbangan itu sejumlah wartawan dari Surabaya yang meliputi launching penerbangan perdana Wings Air. Meanwhile, penerbangan dari Banyuwangi-Surabaya, Wings Air mengangkut 72 penumpang dewasa dan satu bayi. Sebagian besar penumpang tersebut tujuan Jakarta dan transit di Surabaya.
Launching perdana itu ditandai dengan pemukulan gong dan pemecahan kendi oleh Wamenhub Bambang Susantono dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Sebelum launching pe ner bangan resmi dilakukan, Wamen Bambang dan Bupati Anas meng gelar santunan puluhan anak ya tim dan fakir miskin. Launching penerbangan per dana berlangsung meriah.
Puluhan pengusaha, per bankan, and the general public, me nyaksikan terbang pertama
pe sawat milik anak perusahaan PT Lion Air tersebut. Tidak hanya pesawat Wings Air yang
pe nuh, hal yang sama juga ter jadi pada pesawat Merpati Nu santara Airlines (MNA).
From Surabaya, MNA mengang kut 50 penumpang dan dari Banyuwangi membawa 44 passenger. Direktur Opera sional PT Wings Air, Kapten Redy Irawan, mengaku terharu de ngan launching perdana di Ba nyuwangi. “Saya jujur, ini sambutan paling meriah dalam penerbangan perdana pesawat Wings Air,” ungkap Redy.
Dia mengaku bangga dengan sam butan dan antusias warga Ba nyuwangi menyambut keda tangan pesawat Wings Air. De ngan sambutan yang cukup me riah ini, dia optimistis penerbangan pesawat Wings Air di Bandara Blimbingsari akan berkembang pesat.
At the moment, ungkap Redy, Wings Air baru memiliki 17 unit pesawat. Salah satu dari 17 pesa wat itu dioperasikan di ru te Banyuwangi-Surabaya. “Hing ga 2016, kita menargetkan membeli pesawat 60 unit. Forward, di Banyuwangi tidak hanya satu pesawat, tapi lebih dari dua pesa wat,"promise".
Wamenhub Bambang mengapre siasi perkembangan Bandar Udara Blimbingsari. Menu rut dia, Bandar Udara Blimbing sa ri ber kembang cukup pesat da lam jang ka waktu yang re latif singkat. In the year 2010, dirinya juga datang ke Banyuwangi bersama Gu bernur Jatim Soekarwo un tuk meresmikan Bandara Blim bingsari sebagai bandara komersial.
At that time, pesawat pertama yang beroperasi adalah Cess na Grand Caravan dengan pe numpang sembilan orang. Da lam waktu yang tidak terlalu lama, pesawat berganti jenis Fok ker 50 dengan kapasitas 50 pe numpang. Setelah pesawat Fokker beroperasi, kemudian di susul pesawat MA-60 mi lik PT Merpati Nusantara Airlines dengan kapasitas 60 pe numpang.
At the moment, giliran pesawat ATR 72-500 milik PT Wings Air yang menyusul beroperasi pada rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi. “Trennya terus me ningkat. Pertumbuhan eko nomi Banyuwangi juga me ningkat tajam melampaui pertumbuhan nasional," he explained.
Berkembangnya industri pener bangan merupakan sinyal po sitif bagi kemajuan ekonomi Ba nyuwangi. “Penerbangan se bagai jembatan udara untuk se makin mendekatkan jarak,” ujar Bambang.(Radar)