Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Festival Imlek Banyuwangi, Bupati Ipuk: Simbol Merajut Harmoni

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGIKAB.GO.ID – Perayaan Tahun Baru Imlek 2573 di Kabupaten Banyuwangi berlangsung meriah dan penuh keakraban. Bertempat di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Sabtu-Minggu (5-6/2/2022), ajang yang dikemas dalam Festival Imlek itu tak hanya diikuti warga Tionghoa, tapi juga banyak dihadiri lintas etnis maupun agama.

Menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Festival Imlek ini, menjadi bagian dari upaya untuk merajut harmoni. Kehadiran warga dari beragam etnis yang menikmati kemeriahan dan keindahan Kelenteng Hoo Tong Bio yang telah dihias cantik dengan ratusan lampion dan ornamen bernuansa merah menjadi penanda persatuan.

“Festival Imlek adalah simbol persatuan bagi rakyat Banyuwangi. Tidak hanya persatuan dengan kehadiran kita, tapi juga kesatuan dalam kebudayaan kita,” ungkap Ipuk.

Ipuk berharap, ajang ini dapat menumbuhsuburkan toleransi antar beragama. “Keharmonisan dalam masyarakat menjadi modal utama membangun Banyuwangi yang lebih baik,” kata Ipuk.

Festival Imlek 2022 menyuguhkan beragam atraksi menarik, yang memadukan budaya Tionghoa dengam kesenian lokal Banyuwangi. Seperti tari barongsai, tari kipas, hingga penampilan lagu-lagu bahasa Osing (suku asli Banyuwangi). Begitu juga tetabuhannya. Seperangkat gamelan beradu suara dengan tetabuhan khas negeri tirai bambu itu. Semakin menambah semarak suasana.

Dalam ajang ini, juga disediakan bazaar jajanan dan kuliner khas Tionghoa. Seperti nasi ayam hainan, bebek dan ayam Peking, bakcang, burger Shanghai, bakpao, dimsum, kwetiau, dan masih banyak lainnya.

“Dengan demikian, selain budayanya, masyarakat juga bisa mengenal kuliner khas Tionghoa yang beragam. Ini juga bagian dari cara untuk mengukuhkan ikatan persaudaraan,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Ipuk pun tak lupa menyampaikan apresiasinya kepada komunitas Tionghoa yang telah berpartisipasi aktif dalam pembangunan Banyuwangi.

“Meski warga Tionghoa di Banyuwangi tidak sampai lima persen, namun animo masyarakat yang hadir telah menegaskan kerukunan dan toleransi yang tinggi yang telah dibangun oleh seluruh warga dan etnis di Banyuwangi,” kata Ipuk.

Festival ini mendapat apresiasi positif dari para pengunjung. Salah satunya, Hidetoshi Tamaoka. “Saya terkesan dengan orang Banyuwangi yang sangat menghargai keberagaman. Kesenian yang ditampilkan di sini juga menarik karena memadukan antar budaya,” kata Hidetoshi Tamaoka, ketua tim studi dari pemerintah Jepang yang sengaja datang ke Banyuwangi terkait dukungan pengembangan program Smart kampung.

Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah turut hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya, Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori, Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu, dan Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadan. Hadir pula Ketua MUI Banyuwangi, KH. M Yamin.

Sumber : https://banyuwangikab.go.id/berita/festival-imlek-banyuwangi-bupati-ipuk-simbol-merajut-harmoni