Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Fish Bank Banyuwangi, Rumah Ikan Buatan untuk Laut Lestari

fish-bank-banyuwangi,-rumah-ikan-buatan-untuk-laut-lestari
Fish Bank Banyuwangi, Rumah Ikan Buatan untuk Laut Lestari

detik.com

Banyuwangi

Banyuwangi menjadi salah satu target peningkatan produktivitas perikanan laut melalui inovasi Fish Bank yang digagas Sinergi Foundation. Program ini bertujuan menjaga ekosistem bahari sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Peluncuran program dilakukan di Pantai Patoman, Blimbingsari, dengan penenggelaman tiga unit Fish Bank yang disaksikan Bupati Banyuwangi dan Forkopimda. Selanjutnya akan ditenggelamkan hingga 80 unit di sejumlah titik pesisir.

Program inklusi bertajuk Nelayan Mapan dan Berdaya, Menjaga Laut, Menjaga Masa Depan ini diharapkan bisa meningkatkan hasil tangkapan ikan. Fish Bank sendiri merupakan rumah buatan bagi ikan yang berfungsi seperti terumbu karang untuk tempat berkumpul dan berkembang biak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kenaikannya bisa dua hingga tiga kali lipat,” kata Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, Kamis (18/9/2025).

Fish Bank disebut mampu mendongkrak produksi ikan bernilai ekspor seperti kerapu, kakap merah, hingga giant trevally (ikan kuwe). Harga ikan kerapu dan kakap merah saat ini di atas Rp 50 ribu per kilogram, sedangkan kuwe Rp 30-40 ribu per kilogram tergantung ukuran.

“Itu ikan-ikan karang. Kalau tidak ada fish bank bamboo itu, biasanya ikan pelagis kecil yang tertangkap dan nilai ekonominya rendah,” jelas Suryono.

Program ini didukung penuh PT Henan Asser Management dan disambut baik Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Dengan teknologi sederhana, Fish Bank memberi manfaat ekologi, sosial, ekonomi, hingga pariwisata.

Founder Sinergi Foundation sekaligus pencetus Fish Bank Indonesia, Eri Sudewo menyebut, program ini sudah dilakukan sejak 2020 bersama nelayan Banyuwangi.

“Saat 5-6 tahun lalu saya ke Banyuwangi, ternyata fish bank sudah dikerjakan oleh pemerintah daerah di Pantai Bangsring. Sehingga kami optimis ini juga akan sukses dijalankan di tempat lainnya di Banyuwangi,” ujar Eri.

Program awal dilakukan di Desa Bomo dan Badean, terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan nelayan. Kini Desa Bomo juga berkembang menjadi desa wisata.

“Ke depan kami juga akan menjadikan Banyuwangi sebagai Fish Bank Centre di Indonesia dengan pemasangan fish bank sepanjang 100 kilometer di sepanjang pesisirnya,” imbuh Eri.

Direktur Pelaksana Fish Bank Indonesia, Yuyu Wahyudin, menambahkan pendampingan menjadi kunci keberhasilan program.

“Harus ada yang terus menjaga semangat masyarakat karena program ini diharapkan menghasilkan manfaat jangka panjang. Kita semua sebagai lembaga filantropi harus mengerti, bahwa bentuk bantuan yang paling berharga adalah kehadiran, hadir di tengah masyarakat,” tegas Yuyu.

Fish Bank Indonesia di Desa Patoman melanjutkan keberhasilan di Pantai Bomo dengan fokus pada budidaya laut, restorasi terumbu karang, dan ketahanan pangan berbasis hasil laut. Lebih dari 50 modul Fish Bank dibangun bersama transplantasi terumbu karang hasil inovasi nelayan Bomo.

20D

(irb/hil)