Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gelar Doa Bersama, Warga Kampung Lobster Banyuwangi Ajak Pupuk Nasionalisme

gelar-doa-bersama,-warga-kampung-lobster-banyuwangi-ajak-pupuk-nasionalisme
Gelar Doa Bersama, Warga Kampung Lobster Banyuwangi Ajak Pupuk Nasionalisme
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Banyuwangi

Sekitar 50 warga berkumpul di Kampung Lobster Bangsring Banyuwangi. Dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka menggelar doa bersama untuk perdamaian dan kembali meningkatkan rasa Nasionalisme cinta kepada tanah air.

Delapan tumpeng merah putih berjajar di atas meja dengan formasi melingkar, Chandra Astan inisiator kampung Lobster Banyuwangi yang juga tokoh pemberdaya masyarakat memotong satu tumpeng berukuran lebih besar dan menyerahkannya kepada warga yang hadir.

Prosesi doa bersama yang digelar pada 28 November tersebut tidak hanya dihadiri oleh warga Bangsring tapi juga sejumlah warga dari kecamatan Genteng, Kalibaru, Wongsorejo, Kalipuro dan sejumlah daerah lainnya di Banyuwangi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chandra mengatakan potong tumpeng tersebut merupakan bagian dari rangkaian doa bersama yang digelar untuk momentum tahun politik agar tensinya tidak kian memanas. Ia berharap masyarakat kembali mengingat Nasionalisme dan jati diri bangsa Indonesia yang mempunyai karakter budi pekerti serta sifat-sifat luhur, dimana bangsa Indonesia adalah bangsa dengan yang murah hati dan saling mengasihi serta menyayangi.

“Saya ingin menumbuhkan rasa nasionalisme di dalam diri kita masing-masing bahwa Negeri tercinta kita ini diperjuangkan dengan susah payah oleh Para founding father para pendiri negara ini dan juga atas berkah dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala yang merdeka. Kita adalah bangsa yang besar sejak zaman kerajaan Sriwijaya di abad ke-7 dan Majapahit di abad ke-14 itu kita tidak boleh lupa dengan identitas dan jati diri kita,” terang Chandra, Sabtu (2/12/2023).

Chandra menambahkan tumpeng-tumpeng yang disiapkan dalam syukuran malam itu adalah representasi dari aspirasi masyarakat yang selama ini mengadukan berbagai persoalan di rumah aspirasi. Ia berharap, di tahun politik ini aspirasi-aspirasi rakyat dapat terakomodir oleh pemimpin-pemimpin yang nantinya terpilih sebagai pemimpin amanah dan bertanggungjawab.

“Situasi politik tidaklah menjadi perpecahan buat bangsa kita tapi kita bisa duduk bersama kemudian dengan sifat damai dan saling mendoakan. Pemilu berjalan dengan baik pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang amanah, baik jujur bertanggung jawab serta mencintai masyarakatnya,” imbuhnya.

Sementara peserta doa bersama malam itu, Rum mengaku senang dan berharap doa-doa baik terkabul malam itu.

“Ini kegiatan yang sangat positif, semoga sering dilaksanakan karena ini doa-doa baik yang bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dan ini juga untuk keselamatan bangsa,” tutur Rum.

Pernyataan senada disampaikan oleh Hariyanto, ia mengaku baru mengikuti acara doa bersama untuk negeri tersebut. Sehingga harapan besar tersemat melalui doa-doa baik yang terlantun malam itu.

“Baru kali ini ikut doa bersama, karena jarang ada acara seperti ini. Ya ini bagus, semoga membawa kebaikan,” kata Hariyanto.

Simak Video “Keindahan Alam Tabuhan, Pulau Pemisah Jawa dan Bali, Banyuwangi [Gambas:Video 20detik] (erm/iwd)