detik.com
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menunjukkan komitmen penuh terhadap pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Meski sejumlah infrastruktur ramah difabel telah dibangun, forum rembuk disabilitas tetap digelar untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat.
Perumusan langkah bersama telah dirancang pada forum rembuk yang diikuti puluhan masyarakat disable di pendopo Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Seluruh persoalan yang telah ditampung akan langsung direspons dalam bentuk program-program pembangunan daerah.
Bibit, perwakilan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, mengatakan, sejumlah tantangan masih dihadapi penyandang disabilitas di Banyuwangi. Dalam pertemuan itu, organisasi-organisasi mengusulkan beberapa hal utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami ingin agar disediakan transportasi publik yang ramah difabel. Kami juga berharap agar pemkab lebih banyak memberikan alat bantu bagi para teman disabilitas. Mengikutsertakan kelompok difabel dalam kampanye kesehatan bersama,” kata Bibit yang berprofesi sebagai guru.
Dia juga menekankan perlunya pendekatan lintas sektor dan keterlibatan aktif OPD dalam kegiatan yang berkaitan dengan penyandang disabilitas.
Bupati Ipuk menjelaskan bahwa rembug ini adalah bagian dari upaya menguatkan komitmen sebagai Kabupaten Inklusif. Di tengah keterbatasan anggaran, kata dia, berbagai kebijakan selalu diupayakan agar berpihak kepada seluruh kelompok masyarakat termasuk disabilitas.
“Kami berkomitmen agar fasilitas di Banyuwangi bisa melayani semua teman-teman disabilitas. Intinya kita perlu kolaborasi, saling mengingatkan,” ujarnya.
Bahkan, untuk menguatkan keberpihakan kepada kelompok disabilitas, Pemkab akan segera menerbitkan peraturan bupati yang akan menjamin hak-hak para disabilitas.
“Bahkan, bila memungkinkan akan kami Perda-kan juga. Terima kasih atas saran-sarannya dari teman disabilitas. Semoga Banyuwangi menjadi kota yang ramah untuk segala kelompok,” kata Bupati Ipuk.
Ditambahkan Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo menjelaskan, Rembuk Disabilitas membahas lima isu utama, yakni kesehatan, pekerjaan, sosial, pemberdayaan, serta bidang lain yang terkait.
“Teman-teman ini mengupas lima bidang tersebut dari tiga sisi: persoalannya apa, faktanya seperti apa, dan harapannya seperti apa. InsyaAllah akan kami akomodir satu-persatu,” ujar pria yang akrab disapa Yayan itu.
Hasil rembuk itu, kata dia, akan menjadi masukan penting dalam penyusunan program pemerintah ke depan.

(auh/abq)