Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Intervensi 1296 Sasaran, Pemkab Banyuwangi Lakukan Monev Stunting Perdana Serentak 

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Langkah Pemkab Banyuwangi masih jauh untuk menjangkau zero stunting. Pada tahap awal pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melaksanakan intervensi, Monitoring dan Evaluasi (Monev) perdana dan serentak kepada 1296 sasaran stunting diseluruh Banyuwangi, Rabu (1/02/2023).

Upaya intervensi Monev menyasar kepada 504 Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi (Bumilristi) dan 792 Bayi Dua Tahun (baduta) Stunting yang tersebar diseluruh wilayah Banyuwangi yang telah ter-screening By Name, By Address and By Problem oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi hingga program berakhir di Desember 2023.

Pemkab Banyuwangi melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan, untuk mekanismenya, intervensi untuk baduta dilakukan sampai usia 24 bulan atau 2 tahun, kemudian langkah selanjutnya baduta akan selalu dimonitoring serta di evaluasi, apabila hasil monitoring menunjukkan hasil yang kurang baik karena faktor sakit atau lainya, maka akan ada intervensi lebih dari Desa dan lintas Sektor seperti Corporate Social Responsibility (CSR) yang turut diturunkan untuk membantu.

“Jika baduta stunting ditemukan saat usia 12 bulan makan dilakukan intervensi selama 11 bulan, karena program berakhir desember 2023, harapanya program bisa berlanjut,” jelasnya.

Lalu untuk bumilristi, Amir menambahkan, mekanismenya juga sama, namun intervensi dilakukan hingga kelahiran atau 9 bulan. Jika ditemukan bumilristi melahirkan anak stunting maka intervensi dilakukakan hingga dua tahun, hanya saja intervensi pemberian makanan tambahan (PMT) berakhir di bulan desember.

“Contohnya jika bumilristi ditemukan hamil usia 6 bulan maka intervensi yang dilakukan selama 3 bulan, maka jika anak yang dilahirkan dalam keadaan stunting akan mendapatkan intervensi selama 8 bulan kedepan,” ucapnya.

“Namun, karena selama 6 bulan tersebut bayi masih menyusui maka PMT akan diberikan kepada ibu,” imbuh Amir.

Untuk PMT akan diberikan setiap hari kepada 1296 sasaran dan untuk monev sendiri akan dilakukan selama satu bulan sekali oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai Camat bersama Kepala Puskesmas dengan anggota tenaga kesehatan, dan elemen kader lainnya seperti Tim Pemdamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari unsur Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader Keluarga Berencana (KB). Nantinya kader tersebut membuat laporan yang akan dikirimkan melalui website yang terhubung dengan Bupati Banyuwangi.

“Segala upaya dilakukan dengan harapan target angka stunting bisa turun diangka 17 persen ditahun 2023 bahkan bisa tercapai hingga Zero status stunting di Banyuwangi,” cetus Amir.(*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad

source