ngopibareng.id
Pelayaran perdana kapal cepat dari Pelabuhan Boom, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Serangan, Denpasar, Bali akhirnya dimulai Rabu, 23 Juli 2025. Pelayaran ini akan menunjang konektivitas pariwisata di Banyuwangi dan Bali. Sebanyak 50 penumpang ikut dalam pelayaran perdana ini. Beberapa diantaranya merupakan turis asing.
Pelayaran kapal cepat dari Boom ke Serangan ini dilayani Kapal Bahari Ekspres 1F. Kapal ini memiliki kapasitas 400 penumpang. Pelayaran pertama dilepas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono.
“Sekarang ini adalah softf launching kapal cepat dari Pelabuhan Boom Banyuwangi ke Denpasar. Kami berharap safe sailing,” jelasnya.
Nyono menyebut, sebelum berlayar, pihak syahbandar kapal sudah dicek pihak Syahbandar. Kapal, menurutnya, sudah di-clearance fasilitas keselamatannya. Dia juga bersyukur pada pelayaran perdana ini cuaca juga bersahabat.
“Mudah-mudahan awal yang baik untuk pelayaran-pelayaran berikutnya. Ini akan berlayar setiap hari kecuali hari Selasa. Selas libur istirahat untuk mengecek kondisi kapal,” terangnya.
Dia menyebut, tiket untuk kelas reguler dijual sebesar Rp225 ribu sedangkan kelas VIP Rp275 ribu. Pada pelayaran perdana ini ada 50 penumpang. Ini setara dengan 12,5 persen dari kapasitas penumpang. Menurutnya, untuk pelayaran perdana, jumlah penumpang di atas 10 persen sudah bagus. Apalagi belakangan ini terjadi beberapa musibah pada pelayaran di Indonesia seperti tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya dan kebakaran Kapal Motor Barcelona.
“Dengan kondisi itu kiya masih bisa mendapat 12,5 persen,” ungkapnya.
Menurutnya, pelayaran dari Banyuwangi ke Pelabuhan Serangan, Denpasar waktu tempuh sekitar 2,5 sampai 3 jam. Rute kapal cepat ini menurutnya sangat strategis. Di Banyuwangi, Pelabuhan Boom dekat dengan pusat kota. Begitu juga di Denpasar, Pelabuhan Serangan berada di jantung kota.
“Ini akan sangat menghemat waktu perjalanan. Ini membantu kepadatan Ketapang-Gilimanuk. Kita tahu sendiri beberapa hari ini sangat padat dan panjang antreannya di pelabuhan Ketapang,” ujarnya.
Dia menegaskan, keberadaan kapal cepat ini sangat potensial untuk pariwisata khususnya bagi kota Banyuwangi. Rute ini juga mendukung program pariwisata strategis nasional yakni 3B yakni pariwisata di Bali Utara, Bali Barat dan Banyuwangi.
“Kami berharap yang dikembangkan di Banyuwangi adalah Pelabuhan Boom Banyuwangi,” tambahnya.
Baca Juga
Salah satu penumpang pada pelayaran perdana ini adalah Sofi, seorang wisatawan asal Belgia. Dia menilai rute pelayaran kapal cepat ini sangat bagus dan efisien. Baik dari sisi waktu maupun dari biaya. Sofi mengaku hampir tiap dua minggu sekali dirinya bepergian dari Bali ke Banyuwangi.
“Biasanya Saya naik travel lewat pelabuhan ketapang, perjalanan daratnya terlalu lama. Saya sangat senang, lebih cepat, harganya oke dan lebih comfortable,” ujarnya.
Penumpang lain, Yoti Atmadjaya, warga Jakarta. Dia mengaku sering ke Banyuwangi untuk berkunjung ke rumah keluarganya. Biasanya dari Denpasar dirinya naik travel. Karena dirinya memang jarang membawa kendaraan pribadi. Saat hendak kembali ke Denpasar ada pelayaran perdana sehingga dirinya memilih naik kapal cepat tersebut.
“Ini hemat waktu, harga lebih murah dibanding travel,” ungkapnya.