Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Karnaval Budaya dan Tarian Kolosal Maria Assumpta Nusantara Tuai Decak Kagum di Festival Golo Koe Labuan Bajo 2025 – TIMES Banyuwangi

karnaval-budaya-dan-tarian-kolosal-maria-assumpta-nusantara-tuai-decak-kagum-di-festival-golo-koe-labuan-bajo-2025-–-times-banyuwangi
Karnaval Budaya dan Tarian Kolosal Maria Assumpta Nusantara Tuai Decak Kagum di Festival Golo Koe Labuan Bajo 2025 – TIMES Banyuwangi

TIMES BANYUWANGI –  

Festival Golo Koe 2025 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sukses tuai decak kagum dari publik dengan Karnaval Budaya dan Tarian Kolosal Maria Assumpta Nusantara, pada Selasa (12/8/2025).

Tepat pukul 14.00 WITA, Karnaval Budaya dilepas dari depan Kantor Dinas Cipta Karya Tata Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Manggarai Barat, yang berlokasi di depan Rumah Sakit Siloam. Ribuan peserta karnaval kemudian bergerak melewati Kantor Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Hotel Wisata, hingga sepanjang Jalan Soekarno Hatta, dan berakhir di Waterfront Labuan Bajo.

Karnaval Budaya ini diikuti sebanyak 50 kelompok peserta yang terdiri dari komunitas, paguyuban adat seperti Paguyuban Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Maumere, Bima Dompu, Flores Timur, Sumba, Rote Ndao, Timor, Jawa, Sulawesi Utara, Padang, dan Bali, perwakilan beberapa paroki di Keuskupan Labuan Bajo, serta instansi pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) juga turut ambil bagian dalam Karnaval Budaya ini.

Tarian-Reog-Ponorogo-Jawa-Timur-b.jpgSejumlah tarian yang ditampilkan di Festival Golo Koe Labuan Bajo 2025. (FOTO: Dokumentasi Istimewa)

Selanjutnya, Karnaval Budaya dilanjutkan dengan Tarian Kolosal Maria Assumpta Nusantara yang dibawakan oleh 400 siswa-siswi SMKS Stela Maris Labuan Bajo. Tarian ini memukau penonton melalui formasi dan koreografi yang sarat makna religius dan budaya. Diiringi lagu berbahasa Manggarai yang kental dengan nuansa adat setempat, tarian tersebut menjadi pengantar arak-arakan Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara saat memasuki kawasan waterfront, sebelum akhirnya ditempatkan di Gereja Stela Maris Labuan Bajo.

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, yang turut hadir dan mengikuti jalannya karnaval dari awal hingga akhir ini menyampaikan bahwa event ini berhasil menghadirkan energi positif bagi masyarakat maupun wisatawan. Ia menegaskan bahwa perpaduan unsur budaya, religi, dan partisipasi lintas komunitas dalam karnaval ini menjadi bukti nyata kekayaan tradisi yang dimiliki Manggarai Barat.

“Karnaval Budaya dan Tarian Kolosal ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ajang merajut persaudaraan, mempromosikan kekayaan budaya Manggarai Barat, serta memperkuat citra Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia yang memiliki kekuatan budaya dan spiritual”, katanya, Rabu (13/8/2025).

Salah satu anggota karnaval dari Komunitas Legio Maria, Eren menceritakan, jika ini jadi pengalamannya saat mengikuti pawai budaya dengan dipenuhi sorak-sorai penonton dari sepanjang rute. Baginya, kesempatan ini bukan hanya soal tampil di depan publik, tetapi juga menjadi ruang untuk mempererat persaudaraan dan memperkenalkan kekayaan budaya Manggarai Barat kepada khalayak luas.

“Rasanya luar biasa bisa berjalan bersama teman-teman komunitas, menampilkan budaya daerah, dan melihat antusiasme masyarakat yang memberi semangat sepanjang jalan” tuturnya.

Tarian-Reog-Ponorogo-Jawa-Timur-c.jpgKemeriahan Festival Golo Koe Labuan Bajo 2025 saat malam hari. (FOTO: Dokumentasi Istimewa)

Sementara itu, Seorang pengunjung asal Ruteng, Tari, yang datang khusus untuk menyaksikan jalannya Festival Golo Koe, mengaku terkesan dengan kemeriahan acara yang memadukan unsur budaya dan religi. Dirinya menilai karnaval ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga mampu menghadirkan suasana hangat yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan wisatawan.

“Karnavalnya seru sekali, warnanya meriah, dan tarian kolosal yang dibawakan ratusan peserta benar-benar indah. Saya senang bisa melihat langsung kekayaan budaya di Labuan Bajo” ungkapnya.

Festival Golo Koe 2025 terus menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara dengan rangkaian acara yang memadukan nilai budaya, religi, dan hiburan, sekaligus mendukung promosi pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo dan sekitarnya.

Sebagai informasi, sebelum Karnaval Budaya dimulai, beberapa rangkaian kegiatan telah terlaksana sejak pagi hari, seperti misa bersama di Gua Maria Golo Koe yang dihadiri umat di Keuskupan Labuan Bajo dan  dilanjutkan dengan kegiatan sosial karitatif di Warloka dan Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad