Banyuwangi – Masyarakat Kalibaru pada sabtu kemarin (30/8/2025) memadati sepanjang jalan propinsi, di karenakan pada hari itu karnafal budaya tingkat SD SMP sedang di laksankan pihak kecamatan.
Antusias warga Kalibaru begitu tinggi sambut momen setahun sekali,karena momen karnafal memang merupakan salah satu event yang paling di tunggu tunggu tepatnya di bulan Agustus.
Tak heran jika saat ada kegiatan pawai maka sepanjang rute yang di lewati pasti penuh sesak oleh penonton, sebab di dalamnya tersaji atraksi atraksi me mukau yang di perankan peserta karnafal.
Karnafal budaya ke marin di ikuti oleh puluhan peserta SD SMP yang ad di kecamatan tersebut. Dengan jarak tempuh kurang lebih dua Kilometer, adapun start kegiatan bertempat di perempatan pasar KalibaruKulon serta Finish di SMK Kalibaruwetan. Peserta di lepas dari start sejak pukul 10.00Wib sampai selesai.
Alunan musik khas Banyuwangi yang rancak menambah suasana pawai semakin atraktif tidak membosankan, peserta karnaval tahun ini lebih dominan menampilkan budaya lokal Banyuwangi. Berbagai atraksi seni, drama tari budaya Banyuwangi di suguhkan oleh setiap peserta sesuai dengan Tema dari masing masing lembaga yang menaunginya.
SDN Kalibarukulon Satu yang juga ambil bagian dalam event tersebut mengusung Tema “PERANG PUPUTAN BAYU”. Tema tersebut di ambil dengan maksud dan tujuan
Mengenalkan fakta sejarah kepada generasi milenial akan perjuangan masyarakat Banyuwangi dalam melawan VOC (penjajahan Belanda) kemudian untuk melestarikan budaya dan sejarah yang ada di banyuwangi ini agar tumbuh berkembang serta lebih di cintai,semua ini dalam rangka untuk mempererat tali persaudaraan sesama masyarakat Banyuwangi agar tidak terjadi perpecahan dan permusuhan.
“Dimana langit di pijak di situlah langit di junjung mungkin seperti itulah harapan Bu. Anet Maria Talapessy, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 1 KalibaruKulon, “ujar Muhammad Zaenuri salah satu guru SDN tersebut.
Sepanjang rute karnafal tak henti hentinya SDN 1 kulon dengan penuh semangat juga menyajikan atraksi seni tari budaya banyuwangi,di hadapan masyarakat kalibaru yang hadir, walaupun saat kegiatan cuaca sangat panas, namun kegembiraan tetap terpancar dari raut mereka sampai finish.
Wah seneng sekali pak, dengan adanya acara ini kami bisa menggugah kembali bahwa Banyuwangi banyak cerita sejarah yang perlu di lestarikan, seperti halnya tampilan SDN kulon 1 hadir dengan Puputan Bayu,
cerita cerita itu dulu kami dapat dari baca saat masih sekolah dasar,sangat sangat senang tampilanya pun bagus, ” ujar salah satu warga saat di tanya awak media.
(Bambang)
