Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Keluarga Beda Agama Pemandangan Biasa di Desa Wonorejo Situbondo

Detik.com



Situbondo

Menparekraf Sandiaga Uno mencanangkan Desa Wonorejo di Situbondo sebagai desa wisata. Sebab, keyakinan warganya beragam yang kemudian mengusung jargon Desa Kebangsaan.

Desa Wonorejo berada di ujung timur Pulau Jawa. Posisinya berbatasan langsung dengan Selat Bali di sisi timur, TN Baluran di sebelah utara dan barat. Sementara di sisi selatan adalah Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Kerukunan antarpemeluk agama di Desa Wonorejo patut diapresiasi. Di desa berpenduduk 7,2 ribu jiwa ini terdapat 4 agama. Yakni Islam, Katolik, Kristen, dan Hindu.

Antarumat beragama tampak rukun dan saling menghormati satu sama lain. Keberagaman dalam beragama tak hanya antar-rumah. Tak jarang, dalam satu keluarga ada beberapa agama yang dipeluk.

“Di desa sini sudah biasa Mas. Antar-rumah bahkan antaranggota keluarga beda keyakinan,” terang warga Desa Wonorejo, Heri Sampurno saat berbincang dengan detikJatim di rumahnya, Minggu (13/8/2023).

Namun begitu, mereka tak menganggap perbedaan tersebut sebagai hambatan. Mereka tetap bisa menjaga keharmonisan dan saling menghargai tetangga atau anggota keluarga satu sama lain.

“Di keluarga saya sendiri saja, contohnya. Saya muslim, istri saya nasrani, anak-anak saya ada yang memeluk agama Islam, ada yang agama Nasrani,” kata Heri, yang juga Ketua BUMDes Wonorejo.

Menparekraf Sandiaga Uno mencanangkan Desa Wonorejo di Situbondo sebagai desa wisata. Sebab, keyakinan warganya beragam yang kemudian mengusung jargon Desa Kebangsaan.Gereja di Desa Wonorejo, Situbondo/ Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim

Warga desa saling menghormati satu sama lain meski beda keyakinan. Sebagai contoh, saat muslim melaksanakan hari raya, pemeluk agama lain yang mengamankan. Pun sebaliknya.

“Di desa ini ada juga gereja yang persis bersebelahan dengan musala. Dan mereka saling menghormati saat mengadakan ibadah masing-masing,” ujar Heri.

Di desa ini tak hanya tempat peribadatan yang berdiri berdampingan. Pemakaman umum juga berada di lokasi yang sama.

Itu sebabnya, desa ini mengusung jargon Desa Wisata Kebangsaan. Bahkan disebut sebagai Desa Pancasila, karena toleransi antarpemeluk agama sangat tinggi.

Desa ini juga memiliki sekitar 30 lebih penginapan atau homestay. Semuanya dikelola secara perorangan oleh warga desa.

Keberadaan puluhan homestay tersebut untuk menunjang wisatawan yang hendak menuju Taman Nasional Baluran. Pun obyek wisata desa bernama Pantai Pandean.

Menparekraf Sandiaga Uno mencanangkan Desa Wonorejo di Situbondo sebagai desa wisata. Sebab, keyakinan warganya beragam yang kemudian mengusung jargon Desa Kebangsaan.Pantai Pandean/ Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim

Bupati Situbondo Karna Suswandi mengaku akan terus mendorong dan memberi dukungan, pada Desa Wonorejo untuk menjadi nominasi sebagai desa wisata terbaik bersama 75 desa di Indonesia.

“Kami akan terus menggali potensi-potensi lain yang ada di desa tersebut. Sehingga akan menjadi perpaduan, sebagai desa dengan keberagaman pemeluk agama, wisata, serta budaya lokal menjadi Desa Wisata Kebangsaan,” terang Karna.

Simak Video “Punya Banyak Potensi, Desa Wisata Rebo Dinilai Perlu Perkuat Kualitas SDM
[Gambas:Video 20detik]
(sun/iwd)

source