detik.com
Wajah Dadang (43) tampak kusut dan kesal saat berada di depan pintu masuk pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, bukan tanpa alasan, Dadang butuh waktu 2 hari untuk menjangkau pelabuhan Ketapang.
Kemacetan itu dirasakan Dadang sejak masuk wilayah Baluran, Situbondo. Dia ceritakan kondisi kemacetan kian padat hingga ia harus berhenti saat berada di wilayah Wongsorejo.
Setelah bertahan selama satu malam di sekitar Wongsorejo, dia akhirnya bisa melanjutkan perjalanan pada pukul 07.00 WIB. Namun baru sekitar pukul 16.00 WIB ia bisa menjangkau pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Wah parah! Bukan jam kalau saya, tapi 2 hari kena macet,” kata Dadang, Kamis (17/7/2025).
Dadang sedianya mengantarkan spare part kendaraan bermotor dari Bandung ke Denpasar. Biasanya dalam waktu kurang dari 2 hari dia sudah sampai di tujuan, di Denpasar.
 Sejumlah truk yang terjebak kemacetan panjang di jalur Situbondo-Banyuwangi menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim) |
Kali ini, dengan adanya kebijakan baru imbas kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya, dia butuh waktu 3 hari untuk sampai di Bali. Karena itulah dengan bersungut-sungut Dadang menginjak pedal gas masuk ke gerbang pintu masuk pelabuhan Ketapang.
“Apa ini seperti ini. Keterlaluan,” ujarnya sambil berlalu.
Sementara Andreas, seorang sopir logistik yang membawa kasur dari Jakarta juga sempat terjebak macet selama sehari.
“Bawa kasur, dari Jakarta mau ke Bali,” kata Andreas. “Saya kena macet satu hari, tapi ada teman saya yang 3 hari.”
Sejumlah sopir truk mengungkapkan ekor kemacetan terjadi hingga daerah Bajulmati, yakni perbatasan Situbondo-Banyuwangi. Diperkirakan jaraknya mencapai 25 kilometer dari pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
(dpe/abq)
