Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kemendagri Sebut Pengolahan Sampah di Banyuwangi Jadi Percontohan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Detik.com



Banyuwangi

Kemendagri mendorong pemerintah daerah di seluruh Indonesia berinovasi dalam berbagai kebijakan daerah. Salah satunya berinovasi dalam sistem pengolahan sampah.

Sebagai kabupaten dengan kategori semi perkotaan, Banyuwangi dinilai bisa mengimplementasikan inovasi sistem pengolahan sampah dengan penganggaran terbatas.

Hal tersebut dibuktikan dengan diresmikan Tempat Pembuatan Sampah (TPS) Balak di Dusun Derwono, Desa Balak, Kecamatan Songgon.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Komjen Tomsi Tohir mengungkapkan, Banyuwangi menggunakan pendekatan berbeda dalam mengedukasi masyarakat dan mengantisipasi pencemaran lingkungan melalui sistem pengolahan sampah modern yang ada di TPS Balak.

“Ini merupakan suatu terobosan dan tentunya menjadi pendahulu bagi kota kabupaten yang lain, dan kami sedang mencari role model dari beberapa kabupaten kota lainnya terkait daerah dengan pengolahan sampah serupa yang tentunya ekonomis dan mengedukasi,” ungkapnya saat pembukaan TPS Balak, Sabtu (16/9/2023).

Menurut Tomsi Tohir, inovasi pengolahan sampah berkelanjutan di Banyuwangi ini memiliki keunggulan dari yang lain, namun dalam masukannya ia berharap proses produksi kompos bisa lebih dipercepat.

“Ada beberapa kelebihan di sini yang sudah dilakukan yang mungkin sebagai masukan karena di sini seluruhnya sudah sangat baik hanya satu saja pengolahan menjadi kompos itu memerlukan waktu menjadi 3 bulan kompos jadi dalam waktu 3 bulan tentunya masih terdapat gunungan sampah dalam waktu lama,” tambahnya.

Ia berharap TPS Balak Di Banyuwangi bisa memfokuskan upaya pengolahan dan pengurangan sampah sisa makanan. Sebab, di Indonesia sebanyak 50% sampah yang terkumpul adalah sampah hasil buangan sisa makanan.

“Dari 48 juta ton sampah di Indonesia setiap tahun, berasal dari 125 juta penduduk dan separuhnya itu sampah sisa makanan. Ini juga menjadi PR dan Tanggungjawab bersama untuk mengelola dan mengatasinya,” kata komjen Tomsi Tohir.

Simak Video “Kemenkeu Guyur RP 330 M ke Daerah yang Sukses Kendalikan Inflasi
[Gambas:Video 20detik]
(erm/fat)

source