RadarBanyuwangi.id – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat pencapaian signifikan dalam penyelenggaraan layanan transportasi massal melalui Kereta Cepat Whoosh.
Sejak resmi beroperasi pada 17 Oktober 2023, jumlah penumpang Whoosh telah mencapai 9 juta orang, mencerminkan antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi berkecepatan tinggi pertama di Indonesia ini.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara KCIC dan seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk terus menghadirkan layanan terbaik kepada masyarakat.
Baca Juga: Perjalanan KA Ijen Ekspres Terlambat 123 Menit Dampak Dump Truk Tertemper di Perlintasan Tidak Terjaga JPL 9 Kalisat-Ledokombo Jember
Transportasi Massal yang Ramah Lingkungan dan Efisien
Menurut Eva, keberhasilan Kereta Cepat Whoosh dalam menarik minat masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik adalah indikator positif dari perubahan perilaku mobilitas masyarakat menuju arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Proyek strategis nasional ini membawa manfaat nyata, baik dalam memudahkan mobilitas antar wilayah maupun dalam mendorong pertumbuhan perekonomian lokal,” ujar Eva dalam keterangannya, Rabu (30/4).
Penggunaan Kereta Cepat Whoosh disebut turut berkontribusi mengurangi kemacetan lalu lintas, sekaligus mempercepat transisi ke moda transportasi masa depan yang lebih hemat energi dan minim emisi.
Baca Juga: Manfaat Memancing untuk Kesehatan Mental, Terapi Alami yang Menyegarkan Pikiran
Penambahan Jadwal dan Inovasi Layanan Dorong Pertumbuhan Penumpang
KCIC secara bertahap terus meningkatkan jumlah perjalanan harian Whoosh. Hingga saat ini, total layanan telah mencapai 62 perjalanan per hari, memberikan fleksibilitas dan kenyamanan lebih kepada pengguna.
“Kepercayaan masyarakat terhadap Whoosh semakin tumbuh. Banyak penumpang yang awalnya hanya ingin mencoba, kini justru menjadi pelanggan setia,” kata Eva.
Tak hanya dari sisi operasional, berbagai inovasi dan kolaborasi strategis turut mendukung pertumbuhan pengguna, seperti:
- Integrasi antarmoda di setiap stasiun pemberhentian
- Kerja sama dengan lokasi wisata untuk menarik wisatawan
- Penyediaan area komersial di sekitar stasiun
- Kemudahan akses dan pemesanan tiket secara digital
Semua langkah tersebut menjadi strategi KCIC dalam memperkuat posisi Whoosh sebagai pilihan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan antarkota secara cepat, aman, dan nyaman.
Baca Juga: Kenali Bintik Hitam pada Belimbing Manis Penyebab dan Cara Mengatasinya
Transformasi Mobilitas Nasional
Pencapaian 9 juta penumpang dalam waktu kurang dari dua tahun membuktikan bahwa Kereta Cepat Whoosh sukses menjadi solusi transportasi masa kini, yang tidak hanya fokus pada kecepatan, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan, efisiensi, dan integrasi dengan ekosistem transportasi nasional.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat pencapaian signifikan dalam penyelenggaraan layanan transportasi massal melalui Kereta Cepat Whoosh.
Sejak resmi beroperasi pada 17 Oktober 2023, jumlah penumpang Whoosh telah mencapai 9 juta orang, mencerminkan antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi berkecepatan tinggi pertama di Indonesia ini.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara KCIC dan seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk terus menghadirkan layanan terbaik kepada masyarakat.
Baca Juga: Perjalanan KA Ijen Ekspres Terlambat 123 Menit Dampak Dump Truk Tertemper di Perlintasan Tidak Terjaga JPL 9 Kalisat-Ledokombo Jember
Transportasi Massal yang Ramah Lingkungan dan Efisien
Menurut Eva, keberhasilan Kereta Cepat Whoosh dalam menarik minat masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik adalah indikator positif dari perubahan perilaku mobilitas masyarakat menuju arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Proyek strategis nasional ini membawa manfaat nyata, baik dalam memudahkan mobilitas antar wilayah maupun dalam mendorong pertumbuhan perekonomian lokal,” ujar Eva dalam keterangannya, Rabu (30/4).
Penggunaan Kereta Cepat Whoosh disebut turut berkontribusi mengurangi kemacetan lalu lintas, sekaligus mempercepat transisi ke moda transportasi masa depan yang lebih hemat energi dan minim emisi.
Baca Juga: Manfaat Memancing untuk Kesehatan Mental, Terapi Alami yang Menyegarkan Pikiran
Penambahan Jadwal dan Inovasi Layanan Dorong Pertumbuhan Penumpang
KCIC secara bertahap terus meningkatkan jumlah perjalanan harian Whoosh. Hingga saat ini, total layanan telah mencapai 62 perjalanan per hari, memberikan fleksibilitas dan kenyamanan lebih kepada pengguna.
“Kepercayaan masyarakat terhadap Whoosh semakin tumbuh. Banyak penumpang yang awalnya hanya ingin mencoba, kini justru menjadi pelanggan setia,” kata Eva.
Tak hanya dari sisi operasional, berbagai inovasi dan kolaborasi strategis turut mendukung pertumbuhan pengguna, seperti:
- Integrasi antarmoda di setiap stasiun pemberhentian
- Kerja sama dengan lokasi wisata untuk menarik wisatawan
- Penyediaan area komersial di sekitar stasiun
- Kemudahan akses dan pemesanan tiket secara digital
Semua langkah tersebut menjadi strategi KCIC dalam memperkuat posisi Whoosh sebagai pilihan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan antarkota secara cepat, aman, dan nyaman.
Baca Juga: Kenali Bintik Hitam pada Belimbing Manis Penyebab dan Cara Mengatasinya
Transformasi Mobilitas Nasional
Pencapaian 9 juta penumpang dalam waktu kurang dari dua tahun membuktikan bahwa Kereta Cepat Whoosh sukses menjadi solusi transportasi masa kini, yang tidak hanya fokus pada kecepatan, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan, efisiensi, dan integrasi dengan ekosistem transportasi nasional.