Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kunjungi Sentra Kerajinan Bambu di Banyuwangi, Menperin: Layak Dicontoh

Detik.com



Banyuwangi

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan serangkaian kunjungan kerja selama di Banyuwangi. Salah satunya Agus mengunjungi pelaku UMKM di sentra kerajinan bambu di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Kamis (19/10).

Di sentra bambu yang telah memiliki pasar ekspor ini, Menperin menyebut jika Gintangan adalah contoh UMKM yang ekosistemnya berjalan baik.

Agus mengatakan Sentra Bambu Gintangan telah berhasil membangun ekosistem yang mendukung eksistensi usaha para pelaku UMKM di dalamnya. Mulai pemenuhan bahan baku, SDM perajin hingga pemasaran semuanya telah berjalan dengan baik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Meskipun usahanya di desa , tapi mereka berkembang dan maju, bahkan mereka bisa meraih pasar nasional, bahkan ekspor. Ini bisa menjadi contoh bagi UMKM lainnya di Indonesia,” ujar Agus.

Pada kunjungannya tersebut, Agus juga melihat langsung dan berbincang dengan para perajin. Bahkan dia tertarik dan memesan sejumlah kerajinan anyaman bambu mulai replika kapal pinisi hingga kerajinan berbentuk wayang.

Sementara Widodo (64) salah satu potret pelaku UMKM bambu yang sukses membangun usahanya menyebut usaha kerajinan bambu yang telah dirintis sejak 1991 ini sudah berorientasi pasar ekspor.

“Untuk pasar ekspor, produk kami dikirim ke sejumlah negara seperti Amerika, Dubai dan Australia, sampai Maldives, ” ujar Widodo.

Widodo menambahkan untuk membangun ekosistem usahanya hingga stabil tidaklah mudah, namun dengan ketekunan dan konsistensi Widodo berhasil tumbuh dengan mengoptimalkan bahan baku lokal.

“Pemilihan bahan baku sangat penting, Alhamdulillah selama ini tidak ada kendala karena Banyuwangi punya stok yang melimpah. Pemasok juga sudah paham bambu-bambu yang saya butuhkan,” ujar Widodo.

“Ibu-ibu di sini kami berdayakan, sekarang ada 70 orang dan mereka senang karena pekerjaannya bisa dibawa pulang ke rumah,” imbuhnya.

Terkait pemasaran produk, dilakukan dengan membangun jaringan serta mempertahankan kualitas produk. Saat ini ia berhasil membangun rantai reseller, distributor hingga buyer internasional yang loyal.

“Saat itu kami mengirim bahan baku bambu-bambu berukuran besar dengan kontainer dan juga sekaligus mengirim tim sebanyak 26 orang ke Maldives. Kami diminta langsung membangun villa disana. Sampai sekarang kami masih diminta datang apabila ada perbaikan dan lain-lain,” kata Widodo.

Simak Video “Alasan Pemerintah Berani Subsidi Mobil Listrik Sampai Rp 80 Juta
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)

source