PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memaksimalkan layanan operasional di Lintasan Ketapang – Gilimanuk selama puncak arus Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024. Selama periode ini, Pelabuhan Ketapang fokus melayani pengguna kendaraan kecil/pribadi, roda 2 dan bis wisata.
“Sesuai arahan Kementerian Perhubungan, selama periode Nataru penumpang dan kendaraan penumpang agar mendapatkan prioritas utama dalam layanan,” kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12/2023).
ASDP menyiapkan dermaga Bulusan demi mendukung pengalihan layanan bagi truk logistik dengan rute biasa LCM Ketapang menuju Gilimanuk, menjadi dari Bulusan menuju Gilimanuk. Harapannya dengan pemisahan antara kendaraan penumpang dan barang dapat meningkatkan kualitas operasional dan pelayanan di Pelabuhan Ketapang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pengalihan layanan transportasi lintas laut bagi truk listrik juga dialihkan ke Pelabuhan Jangkar (Situbondo) menuju Lembar (NTB).
Pergerakan masyarakat tahun ini dinilai alami peningkatan. “Kami melihat adanya peningkatan signifikan penumpang yang menggunakan kapal feri pada momen libur Natal khususnya para pengendara roda dua dan mobil pribadi yang ingin berlibur dengan keluarga jelang akhir tahun ini,” tutur Shelvy.
Tercatat sebanyak 241.057 orang telah menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dari 18-25 Desember 2023. Puncak kepadatan arus berangkat Nataru terjadi pada Sabtu (23/12).
Berdasarkan datanya, penumpang yang menyeberang dari Banyuwangi ke Bali pada Sabtu (23/12) atau H-2 Natal mencapai 43.467 orang. Sedangkan untuk kendaraan roda dua dan empat puncak kepadatan terjadi pada H-3 Natal dengan total masing-masing 31.836 unit dan 32.940 unit.
Selama Nataru ini, ASDP Cabang Ketapang menyiapkan sarana dan prasarana untuk menghadirkan layanan prima bagi masyarakat. Tersedia 57 unit kapal siap operasi, 792 kapasitas parkir di Pelabuhan Ketapang, dan 659 kapasitas parkir di Pelabuhan Gilimanuk.
Untuk mengantisipasi puncak arus kedua jelang akhir tahun ini, ASDP mempersiapkan sejumlah strategi dan berkoordinasi dengan BPTD selaku regulator dalam penentuan jadwal kapal, serta dengan pihak kepolisian terkait pengaturan lalu lintas jalur dari dan ke pelabuhan. Hal itu dilakukan demi menjaga kelancaran, keamanan dan ketertiban.
“Kami telah menyiapkan antisipasi terkait terjadinya antrian kendaraan di dalam pelabuhan, salah satunya dengan adanya screening tiket di area buffer zone, sebagai salah satu upaya delaying system sehingga kendaraan tidak memadati pelabuhan,” ucapnya.
(aid/das)
