Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mahasiswa Unair Terjun dalam Program Pengentasan Kemiskinan Banyuwangi

mahasiswa-unair-terjun-dalam-program-pengentasan-kemiskinan-banyuwangi
Mahasiswa Unair Terjun dalam Program Pengentasan Kemiskinan Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Banyuwangi

Pemkab Banyuwangi fokus program pengentasan kemiskinan. Kali ini 647 mahasiswa Unair Surabaya tergabung Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) turut dilibatkan dalam program percepatan penurunan angka kemiskinan tersebut.

Ratusan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu tersebut turut mengintervensi sejak 9 Januari hingga 3 Februari mendatang.

Asisten Administrasi Umum Kabupaten Banyuwangi Choiril Ustadi Yudawanto memberikan semangat dan motivasi agar ratusan mahasiswa tersebut bisa segera beradaptasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Selamat datang di Banyuwangi. Semoga segera bisa beradaptasi sehingga bisa melaksanakan KKN dengan lancar sampai selesai,” kata Ustadi, Jumat (12/1/2024).

Ustadi berpesan dua hal ke mahasiswa. Pertama, dia berharap para mahasiswa ikut gotong royong menurunkan angka kemiskinan di Banyuwangi. Kedua, ikut terlibat dalam upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).

“Kami berharap para mahasiswa bisa ikut terlibat dalam proses ini,” tambahnya.

Terkait pengentasan kemiskinan, Ustadi mengatakan pemkab telah menargetkan angka kemiskinan turun dari 7,34 persen menjadi 6,34 persen.

Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan tiga strategi pengentasan kemiskinan. Di antaranya mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin lewat beragam subsidi, meningkatkan pendapatan warga miskin melalui pelatihan padat karya, serta memutus trasmisi kemiskinan melalui pendidikan dan peningkatan kapasitas SDM.

“Selama terjun ke masyarakat, mahasiswa bisa ikut memotivasi anak-anak kurang mampu agar tidak sampai putus sekolah. Mereka harus dipahamkan bahwa pendidikan adalah salah satu media untuk memutus rantai kemiskinan. Dengan pendidikan, mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang lebih layak,” ujar Ustadi.

“Itu satu hal yang perlu mahasiswa lakukan. Kalian harus menjadi role model bagi anak-anak di lingkungan KKN nanti. Pesankan bahwa pendidikan itu sangat penting untuk masa depan mereka,” imbuhnya.

Sementara Dekan FIKKIA Unair Banyuwangi Prof Dr Soetojo menjelaskan, ratusan mahasiswa dari multi fakultas tersebut akan disebar di 65 desa/kelurahan pada 7 kecamatan. Yakni Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin, Blimbingsari, dan Singojuruh.

“Kami berharap, selain menerapkan ilmunya secara langsung di masyarakat, para mahasiswa juga bisa berkontribusi membantu berbagai program pembangunan di Kabupaten Banyuwangi. Khususnya menurunkan kemiskinan dan peningkatan IPM,” kata Prof Soetojo.

Simak Video “Rekaman CCTV Mahasiswi Unair Sebelum Ditemukan Tewas [Gambas:Video 20detik] (erm/fat)