Detik.com
Dua calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sama-sama melakukan safari ke Jember, Minggu (7/5). Capres PDI Perjuangan (PDIP) dan NasDem itu diyakini sama-sama mengincar basis suara Nahdliyin di Jember dan kawasan Tapal Kuda secara luas.
Agenda utama Ganjar di Jember adalah konsolidasi dengan relawan pemenangan di GOR PKPSO Kaliwates. Sedangkan tujuan Anies ke Jember untuk menghadiri haul Habib Soleh di Kecamatan Tanggul.
Namun, di luar agenda utama itu, keduanya juga menyempatkan diri untuk sowan ke pondok pesantren (ponpes). Ganjar mengunjungi Ponpes Al Badri di Gumukmas, sementara Anies bertandang ke Ponpes Al Qodiri.
Pengamat politik Universitas Jember (Unej), M Iqbal menilai, kunjungan Ganjar dan Anies ke Jember merupakan manuver untuk berebut suara Nahdliyin. Dalam kontestasi politik, NU tidak cukup dipandang dalam kacamata struktural. Namun, juga harus dipertimbangkan dari basis NU kultural.
“Secara kultural, kalangan Nahdliyin ini memiliki adab dan ritual sebagaimana dipraktikkan oleh kiai-kiai NU,” ujarnya.
Maka dari itu, jumlah pesantren yang ada di Jember bisa menjadi patokan seberapa besar kekuatan suara Nahdliyin. Sebab, menurut Iqbal, tokoh-tokoh dan kiai-kiai NU memiliki pengaruh sentral dalam menentukan preferensi atau sikap politik di kalangan kaum Nahdliyin.
“Kita baca statistiknya, jumlah pesantren di Jawa Timur itu kurang lebih 4.500-an. Nah, jumlah pesantren di Jember sekitar 611 sampai 700, di Situbondo hampir 200, Bondowoso sekitar 170, di Banyuwangi juga sekitar 170, di Lumajang sekitar 150. Memang belum terpetakan apakah itu pesantren NU atau bukan. Tapi kalau kita jumlah, pesantren NU di Tapal Kuda itu sekitar 30 persen,” urai Iqbal.
Jumlah ini, kata Iqbal, bisa diperhitungkan oleh siapapun tokoh politik, baik dalam Pileg maupun Pilpres. Maka tidak heran, banyak capres menjadikan daerah Tapal Kuda, termasuk Jember sebagai salah satu kekuatan episentrum elektoral di Jawa Timur.
“Menurut saya, itulah kenapa kemudian Jember ini sangat diperhitungkan oleh para capres itu. Karena potensi elektoralnya, utamanya dari kalangan Nahdliyin sangat besar,” tandasnya.
Ganjar dan Anies harus punya modifikasi strategi untuk dapat suara warga Jember. Baca halaman selanjutnya.