RadarBanyuwangi.id – Di balik kesan liarnya, pakis ternyata menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan.
Tumbuhan paku ini mudah ditemukan di daerah lembap seperti pinggir sungai, hutan, atau rawa-rawa.
Dengan ciri khas daun muda yang menggulung dan tumbuh dari tunas berbentuk spiral, pakis menjadi salah satu sayuran favorit di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Peningkatan Keselamatan di Perlintasan Sebidang JPL 09 Usai Insiden KA Ijen Ekspres, KAI Daop 9 Jember Tutup Akses Jalan untuk Roda 4
Pakis, atau dalam bahasa ilmiahnya Diplazium esculentum, merupakan tumbuhan paku yang berkembang biak melalui spora, bukan biji. Daunnya yang muda sering kali menggulung seperti kepala biola sebelum mekar sepenuhnya.
Tumbuhan ini tumbuh subur di lingkungan tropis dan subtropis, terutama di tempat-tempat yang lembap dan teduh.
Di Indonesia, pakis sering ditemukan di pinggiran hutan, dekat sumber air, atau bahkan di pekarangan rumah.
Baca Juga: Tips Mencegah Depresi: Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental Sehari-Hari
Meskipun sering dianggap sebagai tanaman liar, pakis memiliki nilai gizi yang tinggi. Daun pakis kaya akan serat, vitamin A dan C, serta mineral seperti kalium dan zat besi. Kandungan seratnya membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Vitamin C berperan dalam meningkatkan sistem imun tubuh, sementara vitamin A penting untuk kesehatan mata.
Kalium membantu mengontrol tekanan darah, dan zat besi berkontribusi dalam pembentukan sel darah merah.
Baca Juga: Kereta Api Ijen Ekspres: Pilihan Nyaman dan Terjangkau untuk Perjalanan Banyuwangi-Malang
Selain itu, pakis juga mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakis dapat membantu mengontrol kadar gula darah, menjadikannya pilihan yang baik bagi penderita diabetes.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Di balik kesan liarnya, pakis ternyata menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan.
Tumbuhan paku ini mudah ditemukan di daerah lembap seperti pinggir sungai, hutan, atau rawa-rawa.
Dengan ciri khas daun muda yang menggulung dan tumbuh dari tunas berbentuk spiral, pakis menjadi salah satu sayuran favorit di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Peningkatan Keselamatan di Perlintasan Sebidang JPL 09 Usai Insiden KA Ijen Ekspres, KAI Daop 9 Jember Tutup Akses Jalan untuk Roda 4
Pakis, atau dalam bahasa ilmiahnya Diplazium esculentum, merupakan tumbuhan paku yang berkembang biak melalui spora, bukan biji. Daunnya yang muda sering kali menggulung seperti kepala biola sebelum mekar sepenuhnya.
Tumbuhan ini tumbuh subur di lingkungan tropis dan subtropis, terutama di tempat-tempat yang lembap dan teduh.
Di Indonesia, pakis sering ditemukan di pinggiran hutan, dekat sumber air, atau bahkan di pekarangan rumah.
Baca Juga: Tips Mencegah Depresi: Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental Sehari-Hari
Meskipun sering dianggap sebagai tanaman liar, pakis memiliki nilai gizi yang tinggi. Daun pakis kaya akan serat, vitamin A dan C, serta mineral seperti kalium dan zat besi. Kandungan seratnya membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Vitamin C berperan dalam meningkatkan sistem imun tubuh, sementara vitamin A penting untuk kesehatan mata.
Kalium membantu mengontrol tekanan darah, dan zat besi berkontribusi dalam pembentukan sel darah merah.
Baca Juga: Kereta Api Ijen Ekspres: Pilihan Nyaman dan Terjangkau untuk Perjalanan Banyuwangi-Malang
Selain itu, pakis juga mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakis dapat membantu mengontrol kadar gula darah, menjadikannya pilihan yang baik bagi penderita diabetes.