Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Osing Kemiren, Simak Sebelum Datang

panduan-lengkap-ke-desa-wisata-osing-kemiren,-simak-sebelum-datang
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Osing Kemiren, Simak Sebelum Datang

KOMPAS.com – Ingin liburan sambil mengenal budaya lokal yang masih terjaga? Desa Wisata Osing Kemiren bisa jadi pilihan tepat. 

Desa ini dikenal sebagai pusat budaya Suku Osing, suku asli Banyuwangi, yang masih mempertahankan bahasa, adat, dan tradisi leluhur hingga kini.

Tidak hanya itu, Desa Wisata Osing Kemiren juga pernah menorehkan prestasi internasional dengan meraih The 5th ASEAN Homestay Award 2025, berkat pengelolaan homestay yang mengedepankan kesederhanaan dan kearifan lokal.

Baca juga: Desa Wisata Osing Kemiren, dari Lestarikan Budaya hingga Dikenal Dunia

“Daya tarik wisatanya bukan alam tapi atraksi budaya dan edukasi tentang budaya Osing,” ujar Mohamad Arifin, Kepala Desa Wisata Osing Kemiren, kepada Kompas.com, Minggu (19/10/2025).

Berkunjung ke desa ini, wisatawan bisa menikmati beragam pengalaman unik, mulai dari menginap di homestay bergaya tradisional, belajar menyangrai kopi secara manual, hingga menyaksikan pertunjukan seni dan ritual adat. 

Baca juga: Desa Wisata Osing Kemiren Banyuwangi Dapat Penghargaan dari PBB, Ini Keistimewaannya

Panduan lengkap ke Desa Wisata Osing Kemiren

Agar perjalanan makin lancar dan berkesan, penting mengetahui panduan lengkap menuju Desa Wisata Osing Kemiren. 

Cara berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren

Desa Wisata Osing Kemiren berlokasi di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kata Arifin, wisatawan yang ingin berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren perlu reservasi sebelum datang.

“Apabila wisatawan ingin datang berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren, dapat melakukan pemesanan paket wisata melalui pihak Pokdarwis,” ujar Arifin.

Dilansir dari laman Jadesta Desa Wisata Adat Osing Kemiren yang telah Kompas.com konfirmasi pada Arifin, terdapat beragam paket wisata yang ditawarkan. Harganya dibanderol mulai dari Rp 50.000.

Pemesanan paket wisata atau homestay bisa dilakukan dengan menghubungi Pokdarwis Desa Wisata Osing Kemiren melalui akun Instagram @desakemiren_official.

Baca juga: Desa Wisata Osing Kemiren di Banyuwangi, Rumah Suku Osing dan Tradisi Gedhogan

Bisa ngapain aja di Desa Wisata Osing Kemiren?

Dilansir dari laman Jadesta Desa Wisata Adat Osing Kemiren yang telah Kompas.com konfirmasi pada Arifin, terdapat beragam aktivitas yang menjadi daya tarik wisata di Desa Wisata Osing Kemiren.

1. Belajar pengolahan kopi

Di Desa Wisata Osing Kemiren wisatawan bisa belajar bagaimana cara mengolah kopi secara tradisional. Kata Arifin, jenis kopi yang diolah yaitu Kopi Kemiren Jaran Goyang.

Nantinya wisatawan akan diajak belajar menyangrai menumbuk, menyaring, hingga menyeduh kopi secara tradisional.

2. Berkunjung ke Museum Desa

Di Desa Wisata Osing Kemiren wisatawan bisa belajar sejarah sekaligus nostalgia suasana Kemiren tempo dulu di Museum Desa.

Di museum tersebut terdapat ornamen osing dan benda-benda peninggalan nenek moyang suku Osingm seperti batik dan gelas.

3. Melihat rumah adat Osing

Perumahan masyarakat suku Osing menjadi lanskap yang khas di ujung timur Pulau Jawa. 

Selain melihat keunikan rumah adat di sana, wisatawan juga bisa mengenal lebih lanjut seputar arsitektur rumah hingga tari-tarian suku Osing.

Baca juga: Cara ke Desa Wisata Osing Kemiren dari Jakarta, Ini Rutenya


Page 2

4. Jelajah alam dan kuliner Desa Kemiren

Wisatawan yang ingin menjelajahi alam dan kuliner Desa Kemiren, bisa coba paket wisata Sanggar Sapu Jagad.

Nantinya wisatawan akan diajak treking sawah atau jalanan desa, disambut tarian barong kemiren, serta menikmati sajian kuliner osing di pinggir sawah.

Tidak ketinggalan, wisatawan juga bisa menyaksikan pertunjukkan Barong dan Tari Jaran Goyang.

5. Keliling Pasar Kampoeng Osing

Tidak hanya di Desa Kemiren, wisatawan juga bisa keliling mencicipi kuliner lokal di Pasar Kampoeng Osing. Beberapa di antaranya ada tape buntut, kucut, dan kopi kemiren jaran goyang.

6. Lihat atraksi budaya

Ada beragam atraksi budaya yang bisa kamu lihat ketika berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren.

Beberapa di antaranya seperti menyaksikan kesenian gandrung, barong, dan angklung. Bisa pula belajar bagaimana proses pembuatan gamelan banyuwangi.

Serta, belajar bahasa osing, menyaksikan adat istiadat pernikahan masyarakat Osing di Desa Kemiren, melihat ritual selamatan buyut cili, tumpeng sekarat, dan tumpeng pecel pithik.

7. Membatik

Tidak hanya beli batik, wisatawan juga bisa belajar membatik di Desa Wisata Osing Kemiren.

Batik Banyuwangi memiliki goresan yang beragam, sesuai dengan kondisi alam Wong Blambangan.

Latar masyarakat Osing yang agraris menciptakan motif – motif bertemakan tumbuhan dan Filosofis Osing, seperti kangkung segingkes dan kopi pecah. 

Baca juga: Catat! Ini Waktu Terbaik Berlibur ke Desa Wisata Osing Kemiren 

8. Ikut Festival Ngopi Sepuluh Ewu

Setiap tahun masyarakat Desa Wisata Osing Kemiren akan menyelenggarakan acara Festival Ngopi Sepuluh Ewu.

Arifin menjelaskan, Festival Kopi Sepuluh Ewu merupakan festival minuman kopi gratis yang digelar di sepanjang jalur utama Desa Wisata Osing Kemiren.

“Kebiasaan masyarakat di Desa Kemieran, suguhan untuk tamu yang datang biasanya minum kopi, dari tradisi ini lah kemudian dikemas menjadi agenda tahunan,” katanya.

Arifin memaparkan, agenda tahunan ini merepresentasikan tiga konsep dalam menyambut tamu di  Desa Wisata Osing Kemiren, yaitu suguh, gupuh, dan lungguh.

Warga Desa Adat Kemiren ikut serta dalam Banyuwangi Festival dengan menunjukkan tradisi ngopi sepuluh ewu yang dimiliki suku Osing untuk mempererat persaudaraan.DOK. Pemkab Banyuwangi Warga Desa Adat Kemiren ikut serta dalam Banyuwangi Festival dengan menunjukkan tradisi ngopi sepuluh ewu yang dimiliki suku Osing untuk mempererat persaudaraan.

Suguh berarti memberikan hidangan terbaik, gupuh berarti menggambarkan sikap tuan rumah yang sigap dan hangat dalam menyambut tamu, dan lungguh berarti menyediakan tempat terbaik.

Teknisnya, kata Arifin, setiap Kartu Keluarga akan menjejerkan meja di sepajang jalur utama Desa Kemiren. 

Setiap meja nantinya akan bersanding dengan UMKM Lokal, sementara untuk kopi dan gula yang disuguhkan kepada wisatawan gratis karena disubsidi oleh pihak desa.

“Untuk warga yang dari luar atau wisatwan yang masuk, itu gratis (suguhan kopi), tapi untuk meningkatkan perbelanjaan UMKM yang ada di Desa Kemiren,  jajanannya disediakan oleh UMKM,” terang Arifin.

Tidak hanya menyuguhkan kopi, sambungnya, dalam acara tersebut juga digelar kesenian tradisional Desa Kemiren. 

Sehingga, wisatawan yang datang tidak hanya bisa menikmati kopi, tetapi juga bisa melihat kearifan budaya setempat.

Jika tertarik melihat kemeriahan Festival Kopi Sepuluh Ewu, Arifin mengatakan acara ini dijadwalkan akan digelar pada 8 November 2025 mendatang.

Baca juga: Berkenalan dengan Suku Osing


Page 3

Dilansir dari laman Jadesta Desa Wisata Osing Kemiren yang telah Kompas.com konfirmasi pada Arifin, ada beragam homestay di Desa Wisata Osing Kemiren yang bisa kamu sambangi.

Rata-rata, harga sewanya dibanderol mulai dari Rp 115.000. Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi.

Pilihan homestay lainnya ada Kedaton Wetan, harga sewanya mulai dari Rp 250.000. Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi, kamar mandi pribadi, kipas angin, televisi, dan WiFi.

Khusus homestay Kedaton Wetan, arsitektur bangunan ini mirip dengan rumat adat suku Osing Banyuwangi. 

Homestay ini dilengkapi ornamen barang-barang antik suku Osing, serta kasur warna merah hitam yang terbuat dari kapuk khas milik masyarakat suku Osing Desa Kemiren.

Rute ke Desa Wisata Osing Kemiren

Arifin mengatakan, lokasi Desa Wisata Osing Kemiren cukup strategis dan tidak jauh dari stasiun kereta api.

“Kalau mau ke Desa Wisata Osing Kemiren, lokasinya cukup strategis, perjalanan dari stasiun ke lokasi membutuhkan waktu sekitar 15 menit,” katanya.

Berdasarkan pantuan Kompas.com, stasiun kereta api jarak jauh yang dekat dengan Desa Wisata Osing Kemiren yaitu Stasiun Banyuwangi Kota.

Jika berangkat dari Jakarta, kamu bisa naik KA Blambangan Ekspres tujuan Stasiun Banyuwangi Kota. Kamu bisa memilih lokasi stasiun keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen ataupun Stasiun Jatinegara.

Perjalanan naik kereta dari Jakarta menuju Banyuwangi membutuhkan waktu sekitar 16 jam 15 menit.

Berdasarkan pantauan harga tiket kereta di aplikasi Acces by KAI,  harga tiket KA Blambangan Ekspres kelas ekonomi dibanderol mulai Rp 580.000. 

Sementara untuk harga tiket KA Blambangan Ekspres kelas eksekutif dibanderol mulai Rp 790.000.

Jarak Desa Wisata Osing Kemiren dari Stasiun Banyuwangi Kota yakni sekitar 4,4 kilometer. Kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju lokasi naik motor ataupun mobil.

Waktu yang tepat ke Desa Wisata Osing Kemiren

Kata Arifin, salah satu waktu terbaik berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren yaitu pada awal November, terdekat bisa datang pada 8 November 2025. Pada tanggal tersebut, katanya, akan digelar Festival Kopi Sepuluh Ewu.

“Kalau untuk ngopi (Festival Kopi Sepuluh Ewu) bulan depan, tanggal 8 November 2025,” kata Arifin.

Kuliner Khas Desa Wisata Osing Kemiren

Jika berkesempatan mampir Desa Wisata Osing Kemiren, Arifin menyarankan untuk mencoba beberapa kuliner berikut:

1. Pecel Pithik

Berdasarkan saran dari Arifin, jika mencari makanan berat di Desa Wisata Osing Kemiren, wisatawan bisa coba pecel pithik.

“Yang makanan khas untuk makanan berat itu lebih ke pecel pithik, atau pecel ayam, karena itu kan memang makanan tradisional khas Kemiren,” kata Arifin.

Menambahkan dari laman Jadesta, pecel pithik biasanya disajikan saat ritual adat Desa Kemiren.

Menambahkan dari Kompas.com (13/4/2017), pecel pithik atau pecel pitik merupakan hidangan ayam kampung muda yang dimasak dengan cara dipanggang secara utuh.

Beberapa bumbu yang digunakan untuk membuat pecel pitih seperti: kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula.

Bumbu tersebut nantinya akan dihaluskan kemudian dicampur dengan parutan kelapa muda.

Cara penyajianya cukup menarik, yaitu ayam yang telah dipangang akan disuwir menggunakan tangan. Setelah itu, daging ayam tersebut dicampur dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui.

2. Kopi Kemiren Jaran Goyang

Di Desa Wisata Osing Kemiren, kopi jaran goyang kerap diminum oleh masyarakat hingga tamu yang datang berkunjung.

Terdapat empat varian kopi jaran goyang, yaitu kopi robusta, robusta lanang, arabika, dan arabika lanang.

3. Kue Kelemben

Kelemben jajanan kue bolu kering khas Banyuwangi, Jawa Timur.Kompas.com/ Imam Rosidin Kelemben jajanan kue bolu kering khas Banyuwangi, Jawa Timur.

Jika mencari kudapan di Desa Wisata Osing Kemiren, Arifin menyarankan untuk mencoba kue kelemben.

Dikutip dari Kompas.com (5/5/2021) kelemben merupakan bolu kering dengan rasa manis dan gurih dan biasanya disuguhkan kepada para tamu saat Idul Fitri.

Kelemben di Banyuwangi masih dibuat secara tradisional dengan dipanggang menggunakan tungku tradisional. Tungku dipanaskan menggunakan kayu bakar dan serabut kelapa.

Proses pembuatan kelemben dimulai dengan memecahkan telur lalu dikocok menggunakan mixer sampai mengembang.

Selanjutnya menambahkan bahan lainnya yakni tepung terigu, gula putih, gula aren, garam, dan soda kue. Bahan tersebut kembali dikocok menggunakan mixer hingga lembut.

Setelah adonan jadi, kemudian dipanggang menggunakan cetakan kue berbahan besi dan dipanggang di atas tungku.

Setelah itu tungku ditutup kembali menggunakan seng dan di atasnya diberi serabut kelapa yang telah dibakar. Setelah itu ditunggu sekitar 10 menit hingga matang dan siap untuk disajikan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang