Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jembatan di Songgon Ambrol Diterjang Hujan Deras, Akses Warga Terganggu dan Kendaraan Berat Dilarang Melintas

jembatan-di-songgon-ambrol-diterjang-hujan-deras,-akses-warga-terganggu-dan-kendaraan-berat-dilarang-melintas
Jembatan di Songgon Ambrol Diterjang Hujan Deras, Akses Warga Terganggu dan Kendaraan Berat Dilarang Melintas

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Banyuwangi dalam beberapa hari belakangan mengakibatkan fasilitas umum (fasum) rusak.

Yang terbaru adalah kerusakan jembatan di Dusun Sambungrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Minggu sore (7/12). 

Akibatnya, kendaraan besar tidak bisa melintasi jembatan. Bagian sayap serta pondasi jembatan sebelah selatan hancur tersapu aliran sungai.

Selain itu, bagian bawah jembatan tergerus air selebar lima meter dan membuat pengguna jalan was-was saat akan melintas.

Kepala Desa (Kades) Bayu Yulia Herilina mengungkapkan, separuh jembatan dengan lebar sekitar 4,5 meter dan panjang sekitar 7 meter tersebut tergerus.

Material jembatan berupa batu bersusun serta pembatas jembatan berserakan di dasar sungai yang sumber airnya dari Rowo Bayu itu.

“Warga langsung berinisiatif memberi pembatas dari tali. Sementara hanya boleh dilalui roda dua dan mobil kecil,” katanya.

Wilayah sekitar jembatan yang ambrol diterjang hujan sejak Minggu (7/12)  pukul 11.00. Hujan deras tersebut tak berhenti sampai sore saat jembatan ambruk.

“Setiap sore hujan , air sungai yang semula kecil juga meningkat intensitasnya,” ujarnya.

Terjangan air sungai itu diduga jadi penyebab bagian bawah jembatan tergerus sampai akhirnya rompal.

Beruntung kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban. “Untungnya sedang tidak ada yang melintas, untuk kendaraan yang melintas diharap hati-hati,” katanya.

Yulia mengatakan, pihaknya sudah meneruskan informasi itu kepada BPBD Banyuwangi serta Pemerintah Kecamatan Songgon tak lama setelah jembatan itu ambrol.

“Saya langsung laporan, minta PU segera meninjau lokasi ini. Semoga segera ada solusi karena ini akses vitasl” terang dia.

Salah satu warga sekitar, Pranoto, 55, mengungkapkan, kondisi jembatan sebetulnya sudah dikhawatirjan warga sejak lama.


Page 2

Pasalnya, bagian pondasi sudah diketahui retak lebih dari dua bulan lalu. “Sudah lama retaknya, terus tergerus air akhirnya ambrol,” ucap dia.

Pria yang juga bertugas sebagai jogo tirto di wilayah itu mengatakan, debit air sungai yang tiba-tiba meningkat juga sempat mengagetkan warga.

Pasalnya air sungai tersebut biasanya kecil karena hanya buangan dari Rowo Bayu.

“Kemungkinan karena hujannya deras, jadi sampai banjir seperti kemarin,” terangnya.

Kondisi jembatan yang tidak bisa dilalui kendaraan berat turut memusingkan Perhutani KPH Banyuwangi Barat.

Pasalnya, truk muatan karet yang biasa melintas jalan tersebut dipastikan tidak bisa lewat membawa hasil sadapan.

“Harus diimbal, mungkin karet akan dibawa oleh pikap terlebih dahulu, kemudian disambung (dipindah) menggunakan truk,” kata Asper BKPH Rogojampi, Adi Raharjo ditemui di lokasi.

Plt Camat Songgon M. Norawi bersama Forpimka Songgon sudah meninjau lokasi jembatan yang ambrol.

Menurutnya, kondisi jembatan yang rusak parah itu sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

“Sudah kami laporkan ke tim tanggap darurat, kemungkinan segera disurvei untuk melihat penanganannya seperti apa,” pungkasnya. (sas/aif)


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Banyuwangi dalam beberapa hari belakangan mengakibatkan fasilitas umum (fasum) rusak.

Yang terbaru adalah kerusakan jembatan di Dusun Sambungrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Minggu sore (7/12). 

Akibatnya, kendaraan besar tidak bisa melintasi jembatan. Bagian sayap serta pondasi jembatan sebelah selatan hancur tersapu aliran sungai.

Selain itu, bagian bawah jembatan tergerus air selebar lima meter dan membuat pengguna jalan was-was saat akan melintas.

Kepala Desa (Kades) Bayu Yulia Herilina mengungkapkan, separuh jembatan dengan lebar sekitar 4,5 meter dan panjang sekitar 7 meter tersebut tergerus.

Material jembatan berupa batu bersusun serta pembatas jembatan berserakan di dasar sungai yang sumber airnya dari Rowo Bayu itu.

“Warga langsung berinisiatif memberi pembatas dari tali. Sementara hanya boleh dilalui roda dua dan mobil kecil,” katanya.

Wilayah sekitar jembatan yang ambrol diterjang hujan sejak Minggu (7/12)  pukul 11.00. Hujan deras tersebut tak berhenti sampai sore saat jembatan ambruk.

“Setiap sore hujan , air sungai yang semula kecil juga meningkat intensitasnya,” ujarnya.

Terjangan air sungai itu diduga jadi penyebab bagian bawah jembatan tergerus sampai akhirnya rompal.

Beruntung kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban. “Untungnya sedang tidak ada yang melintas, untuk kendaraan yang melintas diharap hati-hati,” katanya.

Yulia mengatakan, pihaknya sudah meneruskan informasi itu kepada BPBD Banyuwangi serta Pemerintah Kecamatan Songgon tak lama setelah jembatan itu ambrol.

“Saya langsung laporan, minta PU segera meninjau lokasi ini. Semoga segera ada solusi karena ini akses vitasl” terang dia.

Salah satu warga sekitar, Pranoto, 55, mengungkapkan, kondisi jembatan sebetulnya sudah dikhawatirjan warga sejak lama.