Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Panembahan Senopati, Sosok Raja Pertama Kerajaan Mataram Islam

panembahan-senopati,-sosok-raja-pertama-kerajaan-mataram-islam
Panembahan Senopati, Sosok Raja Pertama Kerajaan Mataram Islam

Masyarakat Jawa terutama daerah Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya mungkin sudah tak asing lagi dengan nama Mataram. Mataram adalah nama dari kerajaan bercorak Islam yang pernah ada di kawasan tersebut, yakni dikenal sebagai Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Mataram.

Mengutip Kitab Terlengkap Sejarah Mataram oleh Soedjipto Abimanyu, Kerajaan Mataram Islam berdiri pertama kali pada abad ke-15 dan pernah berkuasa di tanah Jawa selama kurang lebih 200 ratus tahun.

Dahulu, lokasi pusat kerajaannya terletak di Alas Mentaok atau yang sekarang dikenal Kotagede, Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara tentang Kerajaan Mataram Islam, tentu tak bisa melewatkan pembahasan tentang pendirinya, bukan? Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan tersebut adalah Panembahan Senopati. Simak biografi Panembahan Senopati pada uraian di bawah ini.

Profil Panembahan Senopati

Panembahan Senopati bernama lengkap yaitu Panembahan Senopati ing Alogo Sayidin. Nama ‘Panembahan Senopati’ sebetulnya merupakan gelar yang diberikan kepada Danang Sutawijaya.

Adapun Sutawijaya adalah putra Ki Ageng Pemanahan, pendiri kadipaten Mataram yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang.

Selain Panembahan Senopati, Danang Sutawijaya menerima gelar lain yakni Raden Ngabehi Loring Pasar. Julukan itu didapatkannya dari Sultan Hadiwijaya (Sultan Kerajaan Pajang) yang merupakan ayah angkatnya.

Ketika Sultan Hadiwijaya meninggal, tahta yang seharusnya turun ke Pangeran Benawa malah direbut oleh Arya Pangiri. Kala itu, Sutawijaya tidak terima atas perlakuan Arya Pangiri yang membunuh Pangeran Benawa sehingga melancarkan serangan terhadapnya.

Setelah berhasil menyelamatkan tahta Pajang, Sutawijaya pun memindahkannya ke Mataram. Serta mengganti Kerajaan Pajang menjadi Kerajaan Mataram.

Di situlah, Kerajaan Mataram Islam berdiri dan Panembahan Senopati mendeklarasikan dirinya sebagai raja pertama.

Selama jadi raja, Panembahan Senopati tergolong sebagai muslim yang taat. Ia melaksanakan sholat lima waktu dan menjalankan syariat Islam lainnya.

Anak Panembahan Senopati

Panembahan Senopati menjadi leluhur dari penguasa Kerajaan Mataram Islam sesudahnya. Ia memiliki 14 anak dari tiga istri utamanya. Berikut nama anak-anak Panembahan Senopati:

  1. Gusti Kanjeng Ratu Pambayun atau Retna Pembayun
  2. Pangeran Rangga Samudra (Adipati Pati)
  3. Pangeran Puger atau Raden Mas Kentol Kejuron (Adipati Demak)
  4. Pangeran Teposono
  5. Pangeran Purbaya atau Raden Mas Damar
  6. Pangeran Rio Manggala
  7. Pangeran Adipati Jayaraga atau Raden Mas Barthotot
  8. Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati atau Panembahan Seda ing Krapyak
  9. Gusti Raden Ayu Demang Tanpa Nangkil
  10. Gusti Raden Ayu Wiramantri
  11. Pangeran Adipati Pringgoloyo I
  12. Ki Ageng Panembahan Djuminah atau Pangeran Djuminah atau Pangeran Blitar I
  13. Pangeran Adipati Martoloyo atau Raden Mas Kanitren
  14. Pangeran Tanpa Nangkil.

Sebenarnya, anak Panembahan Senopati tidak cuma berjumlah 14 karena masih ada anak lainnya dari istri-istri yang lain. Anaknya yang lain ada Joko Umbaran.

Joko Umbaran adalah anak Panembahan Senopati dari istri masa lalunya yang bernama Rara Lembayung. Rara Lembayung dinikahi sebelum dirinya menjadi raja.

Kekuasaan Panembahan Senopati di Kerajaan Mataram Islam

Mataram yang tadinya hanya sebuah kadipaten diubah menjadi kerajaan oleh Panembahan Senopati. Sebagai raja pertama, ia memerintah Kerajaan Mataram Islam sekitar tahun 1587-1601.

Sebagai pendiri juga, Panembahan Senopati disebutkan sebagai peletak dasar-dasar kerajaan. Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Mataram Islam memiliki cita-cita untuk menyatukan tanah Jawa.

Ia sukses melakukan ekspansi sampai ke wilayah timur dan barat. Di barat, ia memperluas sampai ke Cirebon dan Galuh. Untuk ke timur, ia berhasil sampai ke Surabaya, Madiun, dan Ponorogo.

Pada masanya juga, ada beberapa wilayah yang tidak bisa dikuasai, seperti kawasan Blambangan atau kini Banyuwangi di Jawa Timur.

Di bawah kekuasaan Panembahan Senopati, Kerajaan Mataram Islam kerap terjadi api pemicu pemberontakan tapi selalu bisa dipadamkan.

Panembahan Senopati meninggal dunia kisaran tahun 1601, dan tahtanya diteruskan oleh putranya yakni Panembahan Hanyokrowati. Ia dimakamkan di kompleks Pasarean Mataram, Kotagede.

Itu tadi biografi singkat Panembahan Senopati, sosok pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Mataram Islam.

Simak Video “Kota Denpasar yang Berawal dari Keberadaan Puri-puri Kerajaan Badung

[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)