Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kata Senator DPD RI Soal 120 Calon Siswa Korban Prank SPMB Diberi Beasiswa

kata-senator-dpd-ri-soal-120-calon-siswa-korban-prank-spmb-diberi-beasiswa
Kata Senator DPD RI Soal 120 Calon Siswa Korban Prank SPMB Diberi Beasiswa
Surabaya

Sebanyak 123 calon siswa SMA Negeri 1 Giri, Banyuwangi terkena prank Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Mendapat notifikasi diterima, namun 123 calon siswa itu dinyatakan tidak kebagian kursi saat hendak daftar ulang.

Setelah dilakukan verifikasi ulang, dari 123 calon siswa tersebut, hanya 3 orang saja yang akhirnya diterima di SMAN 1 Giri. Sementara 120 calon siswa lainnya tidak diterima karena kursi penuh. Dinas Pendidikan Jawa Timur memberikan opsi beasiswa bagi 120 calon siswa tersebut untuk melanjutkan sekolah di swasta.

Anggota Komite III DPD RI (bidang pendidikan), Lia Istifhama buka suara. Menurut Lia, solusi memberi beasiswa merupakan langkah solutif yang harus ditempuh oleh pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Apa yang dilakukan Dinas Pendidikan Jawa Timur, yaitu sesuai arahan Ibu Gubernur Khofifah, menunjukkan gerak cepat alias gercep melakukan sebuah upaya solutif berkeadilan,” kata Lia kepada detikJatim, Senin (7/7/2025).

Menurut Lia, pemerintah harus hadir di tengah rakyat apalagi dalam hal pendidikan yang menjadi kebutuhan dasar setiap warga negara. Ia mengapresiasi Pemprov Jatim yang mau membantu rakyat di bawah utamanya anak-anak dalam mengakses pendidikan gratis dan bermutu.

“Ini menunjukkan tingginya empati pemerintah daerah terhadap problem yang dihadapi Masyarakat. Mereka tidak terhenti pada perdebatan siapa yang salah saja, namun ternyata jatuhnya menimbulkan kericuhan sosial tanpa solusi. Sebaliknya, mereka fokus gerak mengambil langkah solutif dan tampak sekali ikhtiar seadil-adilnya solusi,” tambahnya.

Lia juga berharap agar siswa korban prank tidak berkecil hati. Sebab, para siswa tersebut harus tetap bersekolah untuk mengejar cita-citanya.

“Harapan saya, para siswa jangan berkecil hati. Para orang tua juga semoga turut menguatkan anak-anaknya untuk tetap semangat dan bahagia meski bukan bersekolah di tempat yang mereka impikan sebelumnya. Saya yakin sekali sekolah swasta tidak kalah dengan sekolah negeri dan juga mendapatkan ilmu yang baik serta kelak memiliki masa depan yang baik pula,” jelasnya.

“Semuanya kembali pada personal, tidak boleh kita mengajarkan anak-anak bahwa lembaga pendidikan atau sekolah tertentu menjamin masa depan mereka jika kita sendiri tidak menguatkan anak-anak sebagai mental berdaya saing tinggi dengan moralitas yang juga tinggi,” pungkasnya.

20D

(auh/abq)