ngopibareng.id
Disbudpar Kabupaten Banyuwangi menggelar pertemuan dengan pengelola destinasi wisata, Pokdarwis di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Pertemuan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan iklim wisata yang lebih kondusif dan nyaman.
Pertemuan ini digelar Kantor Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Selain pelaku wisata, hadir juga Forkopimka Kecamatan Wongsorejo dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Kepala Desa Bangsring, Sutoyo, menegaskan rapat ini adalah bentuk komitmen para pengelola destinasi dalam menjaga kenyamanan bersama. Diapun menyambut positif komitmen para pelaku wisata yang telah menanggalkan ego sektoral demi kepentingan bersama.
Dia menyebut, dalam rapat tersebut, seluruh pihak telah sepakat untuk mematuhi standar opersional prosedur (SOP) yang ditetapkan. Dalam rapat tersebut disepakati larangan parkir kendaraan besar di dalam area wisata dan berkomitmen penuh menjalankan mekanisme shuttle bagi para wisatawan.
“Ini adalah jalan tengah terbaik agar tidak ada gesekan di lapangan dan operasional berjalan lancar,” tegas Sutoyo.
Sesuai kesepakatan, bus pariwisata besar kini tidak lagi diperbolehkan masuk ke area destinasi wisata. SOP ini telah disepakati sejak tahun 2017 lalu. Sebagai solusi, transportasi wisatawan dari area parkir menuju lokasi wisata disepakati menggunakan sistem shuttle.
Penerapan sistem shuttle ini dirancang untuk memberdayakan warga sekitar. Kendaraan shuttle akan menggunakan tenaga masyarakat lokal. Langkah ini dinilai sebagai solusi terbaik yang menjamin ketertiban sekaligus memberikan ruang partisipasi aktif bagi warga dalam ekosistem pariwisata.
Baca Juga
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, mengingatkan, aturan ini dibuat bukan untuk membatasi, melainkan untuk melindungi keberlangsungan usaha wisata itu sendiri. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melihat kebijakan ini sebagai investasi jangka panjang. Taufik mengajak seluruh masyarakat Bangsring untuk bersama-sama menjaga ekosistem wisata yang sehat ini.
“Ketertiban dan kenyamanan adalah kunci agar wisatawan mau datang kembali. Ingat, menjaga ekosistem wisata yang kondusif ini sangat penting karena ini menyangkut keberlangsungan ekonomi di masa depan,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret kesepakatan penggunaan kendaraan shuttle ini, segera dibangun portal pembatas sebelum masa libur Nataru tiba.
Like








