TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Talenta muda Indonesia kembali unjuk gigi di ajang balap sepeda bergengsi Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025. Muhammad Syelhan Nurrahmat, pembalap berusia 20 tahun dari tim ASC Monster Indonesia, berhasil menyabet gelar Best Indonesian Rider dan berhak mengenakan Banyuwangi Reborn Jersey pada Etape 2 yang digeber pada Selasa (29/7/2025).
Dalam Etape yang menempuh jarak 158,8 Kilometer (Km) dari Taman Nasional Alas Purwo dan berakhir di depan Kantor Bupati Banyuwangi, Syelhan tampil konsisten di tengah persaingan ketat dengan pembalap-pembalap Internasional.
Syelhan menjadi satu-satunya pembalap Indonesia yang mampu menembus posisi 10 besar dengan mencatatkan waktu 3 jam 46 menit 41 detik dan mencatatkan waktu total 6 jam 28 menit 13 detik di klasemen umum.
“Alhamdulillah diberi kesempatan untuk bersaing dengan pembalap-pembalap hebat. Dan Alhamdulillah bisa finis di leading,” kata Syelhan, Selasa (29/7/2025).
Para pembalap TdBI melewati jalan kombinasi paving di Etape 2. (FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Meski belum masuk podium juara, pencapaian Putra pasangan Muhammad handy dan Selly Guntari itu menjadi angin segar bagi kiprah pembalap muda Tanah Air.
Konsistennya sejak Etape pertama membuatnya mengungguli dua pembalap dari Pontianak Wijaya Racing, Muhammad Raihan Maulidan dan Ahmad Yoga Ilham Firdaus, yang masing-masing mencatatkan waktu 6 jam 30 menit 3 detik dan 6 jam 30 menit 5 detik.
Rute kombinasi dengan jalur paving di Etape 2 menjadi tantangan tersendiri bagi Syelhan. Namun, dengan teknik dan daya tahan yang dimilikinya, ia mampu menjaga ritme balapan dan tetap kompetitif hingga garis finis.
“Aslinya sedikit seram tapi menyenangkan dan menantang (jalan paving). Ini menjadi bekal pembelajaran tersendiri bagi saya,” ujar pria kelahiran Kota Malang, Jawa Timur itu.
Gelar Best Indonesian Rider atau Banyuwangi Reborn Jersey merupakan penghargaan khusus yang diberikan kepada pembalap Indonesia tercepat dalam klasemen umum. Prestasi ini menjadi bukti bahwa regenerasi atlet sepeda nasional berjalan positif.
Etape kedua TdBI 2025 sendiri berlangsung sengit. Pembalap Indonesia, Aiman Cahyadi, sempat memimpin balapan lebih dari 100 Km, sebelum akhirnya disusul peleton menjelang tanjakan King of Mountain (KOM) di Jelun.
Etape kali ini dimenangi oleh pembalap Italia, Francesco Carollo dari tim Swatt Club, disusul oleh Youcef Reguigui dari Aljazair, dan Jeroen Meijers asal Belanda.
Sementara itu, prestasi Syelhan menjadi motivasi tersendiri bagi tim ASC Monster Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa pembalap muda dalam negeri mampu bersaing di level Internasional.
Sebagai satu-satunya balap sepeda di Indonesia yang masuk dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI), TdBI 2025 menjadi ajang prestisius yang diikuti 99 pembalap dari 20 tim dari berbagai negara.
Sebagai informasi, pada Etape ketiga akan digeber pada Rabu, 30 Juli 2025, para peserta akan diuji lewat rute menantang sepanjang 140,3 Km, dimulai dari Glenmore dan kembali berakhir di Kantor Bupati Banyuwangi.
Etape pamungkas yang menjadi penentu gelar juara, akan dimulai dari Maron Genteng dan berakhir di Paltuding, Gunung Ijen. Lintasan sejauh 150 Km ini menjadi klimaks dari perjuangan para pembalap dalam meraih kemenangan. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |