Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Perjalanan Cemerlang Feni: Melintasi Tantangan di Poltekip Menuju Abdi Negara Berkualitas

perjalanan-cemerlang-feni:-melintasi-tantangan-di-poltekip-menuju-abdi-negara-berkualitas
Perjalanan Cemerlang Feni: Melintasi Tantangan di Poltekip Menuju Abdi Negara Berkualitas
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, Jurnalnews – Senyum bahagia merekah di wajah pasangan Ponimin dan Alfiyati, warga Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka begitu gembira melihat sang buah hati, Feni Adi Saputra, mengenakan baju toga setelah berhasil menyelesaikan pendidikan kedinasan sebagai taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) angkatan LIV.

Air mata kebahagiaan terus mengalir dari pasangan paruh baya yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani. Saat anak bungsu mereka, Feni Adi Saputra, menjadi salah satu dari 310 wisudawan taruna Poltekip yang dilantik oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasona H. Laoly, di Balai Sarbini, Jakarta, pada Rabu, 06 Desember 2023.

Suasana haru semakin terasa setelah pelaksanaan Sidang Senat Terbuka Wisuda Taruna Program Diploma IV Poltekip LIV. Kedua tangan orang tua itu segera meraih pundak dan memeluk erat putra bungsunya yang telah menyelesaikan pendidikan kedinasan di Poltekip dan meraih gelar akademik sebagai Sarjana Terapan Pemasyarakatan (S.Tr.Pras).

“Selamat, nak. Kita doakan agar semua harapanmu terkabul dan selalu diberikan jalan kemudahan,” ucap Alfiyati, Ibunda Feni Adi Saputra.

Keberhasilan Feni, atau yang akrab disapa sebagai alumni SMAN 1 Gambiran, Banyuwangi, menjadi anugerah luar biasa bagi pasangan Ponimin dan Alfiyati. Bagi mereka, yang sehari-harinya mengabdikan diri sebagai buruh tani di desa, meraih prestasi di dunia akademik bukanlah perjalanan yang mudah.

Di tengah keterbatasan dan tantangan hidup, pasangan ini tak pernah merasa terhalang untuk terus mendukung putra mereka mencapai prestasi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Semangat dan tekad luar biasa yang diperlihatkan oleh sang anak, yang berasal dari Banyuwangi, sebuah desa, yang tak kenal lelah untuk mengejar pendidikan lebih tinggi, sungguh memukau. Pasangan ini tak henti-hentinya bangga atas pencapaian anak mereka, yang terwujud berkat kerja keras dan semangat pantang menyerah dalam mewujudkan cita-cita yang kini berbuah manis.

“Saya sangat bersyukur, ini adalah hasil dari doa dan dukungan tak henti-hentinya dari kedua orang tua dan seluruh keluarga. Saya berterima kasih kepada mereka karena berkat dukungan itu, saya bisa mencapai pencapaian ini,” ungkap Feni.

Feni menceritakan bahwa selama menempuh pendidikan di Poltekip, dirinya telah bekerja keras untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Tidak hanya itu, dia juga harus tekun belajar agar dapat mengikuti semua mata kuliah dengan baik. Dengan semangat dan kesungguhan dalam menghadapi proses belajar mengajar, akhirnya Feni berhasil menyelesaikan pendidikan dengan nilai yang memuaskan.

“Saya bercita-cita menjadi abdi negara yang dapat melindungi dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Dikutip dari laman Kemenkumham, kegiatan puncak dari proses belajar mengajar selama empat tahun mengikuti proses pendidikan di Poltekip dan Poltekim, Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Hukum dan HAM (BPSDM) tahun 2023 mewisuda 310 orang lulusan Poltekip angkatan 54 dan 295 orang lulusan Poltekim angkatan 22.

Sebanyak 310 lulusan yang diwisuda dalam program Diploma IV Poltekip, terdiri dari 96 orang dari Program Studi (Prodi) Manajemen Pemasyarakatan, 117 orang dari Prodi Teknik Pemasyarakatan dan 97 orang dari Prodi Bimbingan Kemasyarakatan.

Sedangkan 295 orang lulusan yang diwisuda dalam program Diploma IV Poltekim, terdiri dari 42 orang Prodi Manajemen Teknologi Keimigrasian, 89 orang Prodi Administrasi Keimigrasian dan 164 orang dari Prodi Hukum Keimigrasian.

Keberhasilan Feni Adi Saputra, putra dari pasangan Ponimin dan Alfiyati, yang berasal dari Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan sumber inspirasi bagi para generasi muda. Kisahnya memberikan keyakinan bahwa tak ada hal yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan kemauan yang kuat untuk menggapai cita-cita. (Red//JN).