Banyuwangi, Jurnalnews.com — Proyek normalisasi sungai dan pengerukan sedimen di wilayah Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, resmi dimulai pada Selasa (11/11/2025). Pengerjaan tahap awal dilakukan secara manual di area depan Pasar Galekan Bajulmati.
Dari pantauan Jurnalnews di lokasi, tampak sekitar 10 pekerja berjibaku mengeruk sedimen sirtu — campuran pasir dan batu yang mengendap di dasar sungai — yang sebelumnya telah dikeringkan sejak awal Oktober lalu. Hasil pengerukan tersebut kemudian diuruk di area depan pertokoan sekitar pasar.
Menariknya, seluruh pekerja merupakan warga setempat yang sehari-hari berprofesi sebagai petani. Mereka sementara waktu tidak bisa menggarap sawah lantaran aliran air dari hulu dimatikan untuk mendukung pengerjaan proyek normalisasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Melihat kondisi tersebut, pihak kontraktor memberikan kesempatan kerja kepada para petani untuk ikut dalam proses pengerukan manual.
Sahroni (63), salah satu pekerja asal Desa Bimorejo, mengatakan bahwa mereka ditarget menyelesaikan pengerjaan area depan pasar dalam waktu sepuluh hari. “Karena kami punya kesibukan lain, jadi kerja hanya setengah hari. Dibayar 60 ribu lepas, mas,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Ikhwan (50), petani asal Sukunan Bajulmati, menjelaskan bahwa area yang dikerjakan membentang sekitar 500 meter, mulai dari utara warung Karmen hingga belakang Bakso Solo Galekan. “Kalau sedimen tidak terlalu keras, bisa cepat selesai. Tapi kalau dalam dan banyak batu, bisa lama. Di dasar sungai juga banyak sampah dan pecahan kaca, itu kami pisahkan untuk dibuang ke Curah,” terangnya.
Proyek ini diharapkan dapat memperlancar aliran air sungai Bajulmati serta mengurangi potensi banjir di wilayah sekitar pasar Galekan, yang selama ini kerap terdampak saat musim hujan. (Venus Hadi)







