Polda Jatim membuka Posko Informasi selama proses pencarian kapal tenggelam di Selat Bali. Posko itu dibuka di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi selain sebagai Posko SAR juga untuk melayani keluarga korban terkait informasi yang mereka butuhkan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan pihaknya tak hanya membuka membuka posko SAR gabungan dan posko informasi. Namun, Polda Jatim melalui Polresta Banyuwangi juga membuka posko DVI di ruang tunggu Pelabuhan Ketapang.
“Keluarga korban bisa mencari informasi dan menyerahkan data terkait anggota keluarganya yang masih hilang di posko yang sudah kami siapkan,” kata Abast dalam keterangannya, Sabtu (5/7/2025).
Abast menjelaskan posko itu berisi sejumlah informasi yang ditampilkan, salah satunya daftar penumpang yang ditemukan selamat dan meninggal. Hingga saat ini Tim SAR gabungan melaporkan total korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 36 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 30 orang di antaranya dalam keadaan selamat, sedangkan 6 orang dinyatakan meninggal.
Dia juga menjabarkan bahwa dari 30 orang korban yang selamat diketahui bahwa 21 orang di antaranya merupakan warga Ketapang, Banyuwangi. Sisanya, yakni 9 orang, berasal dari Gilimanuk Bali.
“Data ini dikumpulkan dari laporan posko darurat yang didirikan oleh petugas gabungan di Pelabuhan Ketapang,” imbuhnya.
Abast menuturkan seluruh korban ditemukan di wilayah perairan Bali dan ditangani Polres Jembrana Polda Bali. Sementara, korban meninggal sebelumnya telah diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Bali di Posko Gilimanuk Bali.
Setelah identifikasi tuntas Tim DVI Polda Bali berkoordinasi dengan Tim DVI Polda Jatim yang ada di Posko Ketapang Banyuwangi. Di sana petugas menerima 6 jenazah yang telah ditemukan.
“Hingga saat ini, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban hilang akibat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali,” ujarnya.

(dpe/abq)