“Dalam hal ini, Polresta Banyuwangi mengajak seluruh tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan kegiatan KTT G20 Bali dari pihak-pihak yang ingin menggagalkannya,” kata Iptu Agus, Rabu (2/11/2022).
Agus menambahkan, deklarasi menjadi penting karena Banyuwangi sebagai daerah penopang kegiatan tersebut, harus menjaga kondusifitas agar pertemuan G20 tidak terganggu.
Terlebih, Banyuwangi merupakan pintu masuk menuju Bali, baik melalui Pelabuhan Ketapang maupun pelabuhan rakyat.
“Intinya para tokoh agama dan masyarakat Banyuwangi sepakat mendukung penuh atas terselenggaranya KTT G-20 Bali dengan menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Bumi Blambangan, dan berharap semoga kegiatan tersebut bermanfaat bagi Bangsa Indonesia,” ucapnya.
Adapun isi deklarasi antara lain
1. Menolak dan mengecam keras aksi anarkisme dan, intoleransi berita hoax dan tindakan provokatif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Seluruh elemen masyarakat Banyuwangi mengawal dan mendukung penuh demi suksesnya pelaksanaan KTT G-20 di Bali.
3. Berkomitmen untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Banyuwangi guna suksesnya KTT G20 Bali.
4. Berperan aktif dan konstruktif mensukseskan KTT G-20 BALI dari Banyuwangi untuk Indonesia maju.
5. Siap mendukung penuh suksesnya KTT G-20 Bali guna meningkatkan kepercayaan dunia yang dapat menumbuhkan perekonomian Indonesia.
