ngopibareng.id
Dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-254, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyerahkan bantuan peralatan pendukung kepada penyandang disabilitas di Banyuwangi. Penerima bantuan adalah penyandang disabilitas yang mengalami amputasi kaki dan disabilitas netra.
Bantuan yang diberikan berupa 20 kaki palsu, 24 Al-Qur’an braille, dan 4 buku braille. Bantuan diberikan di sekitar Bandara Banyuwangi pada penyandang disabilitas yang tinggal di sekitar Bandara tersebut, Kamis, 18 Desember 2025. Bantuan yang diserahkan merupakan program dari InJourney Airports, Bandara Banyuwangi.
“Mudah-mudahan dengan aksi kolaborasi di momen Hari Jadi Banyuwangi ini semakin menambah keberkahan bagi kita semua,” kata Ipuk.
Bantuan ini merupakan salah satu upaya merajut kebersamaan antara warga dan instansi yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut selaras dengan tema Harjaba ke-254, Tandang Bareng. Melalui bantuan ini, keberadaan Bandara Banyuwangi tidak hanya berdampak pada sektor transportasi dan ekonomi.
“Tetapi juga peduli dengan kondisi sekitar dan berupaya meningkatkan derajat kesejahteraan warga,” jelasnya.
Dalam rangkaian Harjaba ke-254, Pemkab Banyuwangi juga menyalurkan paket sembako yang merupakan pengganti karangan bunga ucapan Harjaba. Pada Harjaba ini, Bupati Ipuk mengimbau ucapan selamat yang biasanya berbentuk karangan bunga diganti dengan paket sembako untuk dibagikan pada masyarakat. Terkumpul lebih dari 1.000 paket sembako untuk disalurkan kepada warga prasejahtera dan warga terdampak bencana di daerah.
“Alhamdulilah, sebagian paket sembako sudah kami bagikan. Dan masih terus berdatangan dari sejumlah elemen. Dengan kebersamaan dan gotong royong ini, Insya Allah bisa menambah kebaikan dan membawa manfaat bagi Banyuwangi,” ujarnya.
Baca Juga
General Manager Bandara Banyuwangi, Mohamad Holik Muardi, mengatakan, bantuan kaki palsu dan buku, serta Al-Quran braille itu merupakan bagian dari program InJourney Airport Ramah Difabel. Pihaknya juga mendistribusikan paket sembako sebanyak 150 paket untuk warga sekitar.
“Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi kami dengan pemerintah, baik kecamatan maupun kelurahan, sehingga bantuan yang diberikan tepat guna dan tepat sasaran,” jelasnya.
Penerima kaki palsu, Hamid, 71 tahun, bersyukur bisa mendapat kaki palsu setelah hampir setahun tidak bisa bekerja setelah menjalani amputasi.
“Alhamdulillah senang sekali. Mudah-mudahan ke depan bisa kerja lagi sebagai petani,” ujarnya.
Like








