Suyasmin mengaku, tim evakuasi sudah berusaha untuk membantu memadamkan api agar kendaraan maupun barang-barang milik penumpang bisa dievakuasi. Namun, api tak kunjung padam karena sumber api menyala dari dalam, sedangkan proses pemadaman dilakukan dari luar.
“Jika kita paksakan untuk masuk melakukan pemadaman juga tidak memungkinkan. Apalagi saat kita tiba di lokasi, kapal sudah dalam keadaan miring,” imbuhnya.
KM Mutiara Timur I yang terbakar itu tenggelam di Selat Lombok pada Kamis (17/11/2022) sekitar pukul 16.45 Wita. Sehari sebelumnya, kapal tersebut terbakar di perairan Bali saat dalam perjalanan menuju Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat, NTB.
(idh/idh)