Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ribuan Jemaah Ikuti Sholat Sholat Idul Fitri di Taman Blambangan Banyuwangi, Khatib: Jadikan Kedermawanan Abdurrahman bin Auf sebagai Teladan

ribuan-jemaah-ikuti-sholat-sholat-idul-fitri-di-taman-blambangan-banyuwangi,-khatib:-jadikan-kedermawanan-abdurrahman-bin-auf-sebagai-teladan
Ribuan Jemaah Ikuti Sholat Sholat Idul Fitri di Taman Blambangan Banyuwangi, Khatib: Jadikan Kedermawanan Abdurrahman bin Auf sebagai Teladan
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Ribuan jemaah sholat Idul Fitri memenuhi lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi. Sejak pukul 05.00, secara bergelombang peserta sholat sudah mulai berdatangan untuk memenuhi barisan sholat atau shaf yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara sholat Idul Fitri.

Pelaksanaan sholat Idul Fitri ini juga mendapat perhatian dari aparat kepolisian dari Polresta Banyuwangi. Petugas kepolisian dibantu masyarakat sekitar tampak sibuk mengatur lalu lintas dan mengarahkan pada titik partikir yang ada di sekitar Taman Blambangan.

Tepat pukul 06.00 prosesi sholat Idul Fitri dimulai. Dalam khotbah Idul Fitri kali ini disampaikan oleh KH Nurbani Yusuf. Dihadapan jemaah  Dosen Universitas Muhammadiyah Malang itu mengkisahkan sosok salah satu sahabat nabi yang dijamin masuk surga. Dia adalah Abdurrahman bin Auf.

Sahabat nabi ini merupakan sosok orang yang kaya raya di Mekah. Selepas hijrah dia kemudian meninggalkan Mekah menuju Madinah. Dari orang kaya raya dia kemudian menjadi orang miskin. Di Madinah, Abdurrahman bin Auf ditemukan dengan kaum anshar.

Baca Juga: Tepat Hari Ini, 5 April 1981 Serial Boneka Si Unyil Mengudara Kali Pertama Lewat Siaran TVRI

Disanalah Abdurrahman bin Auf kembali menemukan kekayaannya. Bahkan dia sampai risih dengan kekayaannya karena Nabi Muhammad SAW menyatakan dia akan masuk surga dengan cara merangkak.

Abdurrahman bin Auf pun meminta kepada Allah SWT agar dibuat miskin. Doa yang dijawab kemudian setelah perang Tabuk. Dimana saat itu seluruh kurma di Madinah membusuk. Abdurrahman bin Auf akhirnya membeli semua kurma busuk milik warga Madinah dengan semua kekayaannya.

Singkat cerita dia pun jadi miskin. Namun takdir Allah SWT kembali membuat sahabat nabi ini jadi kaya. Kurma busuknya ada yang membeli sebagai obat. Dari cerita ini dapat dipetik hikmah diantaranya jangan berberat tangan untuk bersedekah dan membantu orang lain. (*)