Sabtu, 13 Januari 2024 12:58 WIB

TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Ponpes Al Imaratul Mustaqimah Banyuwangi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Kabupaten Banyuwangi layak dikembangkan sebagai destinasi wisata halal dan religi.
Banyuwangi disebut punya banyak potensi yang bisa dikembangkan.
“Destinasi wisata religi paling banyak ada di Jatim. Ada Wali Songo, termasuk Banyuwangi hingga ke Bali yang menjadi perhatian,” kata Sandi, saat mengunjungi Ponpes Al-Imarathl Mustaqimah di Kecamatan Wongsorejo, Selasa (12/1/2024) malam.
Dari sisi kuliner, Banyuwangi juga disebut memiliki makanan khas dengan cita rasa yang kuat. Makanan enak di Banyuwangi bukan hanya yang dijual di warung dan restoran. Tapi juga makanan rumahan yang dibuat oleh warga sekitar.
Baca juga: Penyaluran 10 Ribu Bansos Alat Masak Listrik dari Pemerintah Pusat pada Warga di Banyuwangi
Dalam kunjungannya ke ponpes itu, Sandi dan krunya dari Kemenparekraf dijamu dengan makanan olahan hasil laut seperti ikan bakar, rajungan, dan sejenisnya. Sandiaga memuji masakan yang ia santap sebagai salah satu santapan terenak yang pernah ia cicip.
“Saya pernah makan aneka makanan di berbagai daerah. Masakan di sini tadi yang cocok buat saya. Yang lain tadi sampai nambah beberapa kali,” sambungnya.
Nah, olahan hasil laut yang dimasak dengan cita rasa yang enak itulah yang didorong untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata kuliner halal di Banyuwangi.
“Apalagi, Wongsorejo ini berada di perbatasan Taman Nasional Baluran di Situbondo. Jadi bisa menjadi pelengkap untuk kulinernya,” sambu Sandi.
Baca juga: Ungkapan Optimis Gibran Bisa Menang 1 Putaran saat Kampanye di Banyuwangi: Luar Biasa Dukungannya
Sementara untuk wisata religi, Banyuwangi bisa menjadi destinasi yang turut dilalui oleh para peziarah. Potensi wisata ziarah ke leluhur tokoh Muslim ini bukan hanya diminati oleh wisatawan dalam negeri, tapi juga mancanegara.
Keberadaan ponpes di Banyuwangi dan daerah lain di Jatim juga akan dijadikan sebagai lokomotif penggerak wisata halal dan religi di daerah masing-masing.
“Pesantren ini penting untuk lokomotif wisata halal yang sekarang menjadi penunjang penciptaan 4,48 juta lapangan kerja. Dan marketnya ini ada di Jatim,” kata dia.
Pengasuh Ponpes Al Imaratul Mustaqimah KH Ali hasan Kafrawi menambahkan, pihaknya siap mendukung pengembangan wisata halal dan religi di Banyuwangi.
Di salah satu kompleks pondok, terdapat makam yang selama ini banyak dikunjungi oleh peziarah.
“Wisata yang memiliki nilai sosial seperti ziaroh itu juga bisa dikembangkan di sini. Yang akan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” kata dia.