RADARBANYUWANGI.ID – Dalam rangka memperkuat sinergi dan inovasi dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk Go Digital dan Go Global, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember (KPwBI Jember) bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “UMKM Go Export: Digital Drive, Global Thrive”.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Sekarkijang Creative Fest (SCF) x Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 yang digelar pada Kamis (10/7) di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi.
Seminar ini bentuk kontribusi nyata dan komitmen untuk menciptakan ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan, dengan pendekatan digital sebagai akselerator utama.
Baca Juga: Pedas, Segar, dan Asam Jadi Satu! Resep Sambal Calo Calo Khas Maluku
Tujuan utama kegiatan ini adalah guna meningkatkan kualitas UMKM Sekarkijang (Se-Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang) dan bisa naik kelas agar mampu bersaing di pasar global melalui penguatan daya saing berbasis teknologi dan kemitraan strategis.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan yaitu akademisi, perbankan, dan UMKM yang merupakan sebagai sasaran utama seminar ini.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember Achmad menyoroti transformasi digital dan pemasaran global menjadi dua pilar penting dalam mendorong UMKM naik kelas.

Seminar nasional dalam rangkaian kegiatan Sekarkijang Creative Fest (SCF) x Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025. (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)
“UMKM memiliki potensi besar, tetapi masih menghadapi tantangan dalam standarisasi kualitas dan keterbatasan akses pembiayaan yang menjadi tantangan untuk ekspor. Oleh sebab itu, peran perbankan dan pendampingan intensif dari berbagai pihak menjadi sangat vital,” kata Ahmad.
Ahmad menegaskan pentingnya kehadiran website dan kanal digital resmi bagi UMKM agar lebih terpercaya dan dapat diakses pasar internasional.
Ia menyampaikan ajakan kepada seluruh peserta untuk tidak hanya mengikuti kegiatan seminar ini, tetapi juga mengikuti seluruh rangkaian SCF x BEC 2025.
Baca Juga: Dukung Ekonomi Kerakyatan, PLN Elektrifikasi 21 Ribu Lebih Petani Buah Naga di Banyuwangi
Ia menekankan bahwa keberlanjutan penguatan ekosistem UMKM ekspor sangat membutuhkan partisipasi aktif seluruh pihak.
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono menekankan pentingnya sinergi antar pihak untuk memperkuat daya tahan UMKM di tengah tantangan ekonomi global.
Page 2
Sementara itu Kepala Seksi Pelayanan Informasi Bea Cukai Banyuwangi Ira Damayanti menjelaskan, tentang prosedur ekspor, regulasi kepabeanan, serta pentingnya dokumen legalitas seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), KSWP, dan dokumen pelengkap ekspor lainnya.
Ia memaparkan bahwa sistem kepabeanan Indonesia kini telah semakin digital dan terintegrasi, sehingga memberikan kemudahan dan kecepatan layanan bagi pelaku UMKM.
Menurutnya, edukasi dan asistensi reguler terhadap UMKM tentang tata cara ekspor sangat diperlukan agar mereka dapat mandiri dan efisien dalam menjalankan proses ekspor.
Baca Juga: 10 Proposal Stikes Banyuwangi Lolos Pendanaan PKM 2025: Tingkat LLDIKTI 7 Masuk Top 2, Mahasiswa D4 TLM Raih Juara Inspiratif Pilmapres
Founder Argopuro Walida Coffee Ahmad Muhlisin, yang menjadi salah satu agregator ekspor di wilayah Sekarkijang, berbagi kisah suksesnya menembus pasar global, serta menekankan pentingnya keberlanjutan produksi yang berkualitas dan konsisten.
Ia menceritakan bagaimana peran agregator dan kemitraan dengan koperasi petani menjadi kunci dalam menjaga kualitas biji kopi serta menjamin volume pasokan.
Dalam pemaparannya, ia juga menekankan bahwa digitalisasi rantai pasok sangat membantu UMKM dalam membangun reputasi sebagai eksportir yang andal.
Baca Juga: Lagi Butuh Duit, Man United Jual Anak Emas Old Trafford! Rashford Impikan Barcelona, Fenerbahce Ajukan Nego
Seminar ini dihadiri perwakilan perguruan tinggi, perbankan, dan OPD terkait. Perguruan tinggi diharapkan aktif mendorong riset dan inovasi aplikatif, serta membangun inkubator bisnis ekspor berbasis universitas.
Perbankan memiliki peran strategis sebagai penyedia pembiayaan ekspor inklusif melalui produk yang adaptif bagi UMKM.
Sementara itu, dinas terkait didorong memperkuat ekosistem dukungan melalui fasilitasi promosi internasional, kurasi produk unggulan, program digitalisasi, serta pengembangan database UMKM ekspor potensial yang terintegrasi dengan sistem promosi nasional.
Baca Juga: Tegas! Mulai 14 Juli, Gubernur Dedi Mulyadi Intruksikan Siswa di Jawa Barat Masuk Sekolah Pukul 06.30
Digitalisasi menjadi sorotan utama dalam seminar ini, sebagaimana tercermin dalam tema acara: Digital Drive, Global Thrive.
UMKM didorong untuk memanfaatkan teknologi digital tidak hanya dalam proses produksi, tetapi juga dalam pemasaran dan transaksi.
Digitalisasi berperan penting sebagai katalis untuk membantu UMKM mengatasi hambatan ekspor dan membuka akses pasar lebih luas.
Page 3
“Perang dagang, kondisi geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina, serta dinamika tarif internasional, menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama,” kata Mujiono saat membuka acara SCF 2025.
Mujiono juga mengapresiasi kolaborasi strategis antara Pemkab Banyuwangi dan KPwBI Jember dalam menghadirkan forum ilmiah dan praktis ini sebagai upaya nyata menuju UMKM kelas dunia.
Ia berharap multiplier effect dari seminar ini dapat menyebar luas di wilayah Sekarkijang, menjadikan UMKM Sekarkijang sebagai pionir UMKM digital yang tangguh dan siap bersaing di taraf global.
Baca Juga: Gampang Banget Bikinnya! Resep Sambel Bakasang Khas Banda Neira
Dengan dorongan digital yang kuat, semangat gotong royong, dan sinergi multipihak, UMKM tidak hanya akan naik kelas, tetapi juga tumbuh sebagai pilar penting ekonomi berdaya saing tinggi di pasar global.
Seminar nasional ini menghadirkan narasumber nasional dari berbagai sektor yang bersentuhan langsung dengan pengembangan UMKM agar bisa menembus pasar global.
Junianto, Ketua Tim Pendampingan Ekspor Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kementerian Perdagangan RI, membuka diskusi dengan pemaparan terkait “Strategi Pengembangan Ekspor UMKM: Peluang dan Tantangan.”
Baca Juga: Jawaban Pertanyaan: Bagaimana Rencana Anda Dalam Mengatasi Tantangan Tersebut Agar Bisa Memastikan Perubahan Terjadi?
Ia menekankan pentingnya kesiapan internal UMKM yang mencakup legalitas usaha, kapasitas produksi, kesiapan logistik, dan kualitas manajemen.
Dalam paparannya, ia menyoroti perlunya pemahaman mendalam terhadap persyaratan pasar global, mulai dari tarif dan regulasi non- tarif, hingga karakteristik konsumen dan tren produk di negara tujuan.
Junianto juga menggarisbawahi peran penting platform digital sebagai media promosi dan distribusi produk ekspor, termasuk optimalisasi media sosial, marketplace ekspor seperti Shopee Ekspor dan Tokopedia Ekspor, serta partisipasi dalam misi dagang dan pameran internasional.
Baca Juga: Manchester United Ikhlas Merugi, Pasang Diskon Gede-gedean Agar Onana Cepat Terjual
Ketua Umum ID SEED dan Kurator Ekspor Nasional Ira Damayanti, membahas pentingnya kurasi produk serta pemenuhan standar ekspor yang ketat, termasuk labelling, kemasan, dan sertifikasi seperti halal, organik, serta ISO.
Ia menyoroti pentingnya storytelling dalam pemasaran ekspor berbasis digital. Menurutnya, UMKM perlu membangun identitas merek yang kuat melalui konten visual dan narasi yang menggugah, serta menghadirkan nilai tambah budaya lokal sebagai diferensiasi di pasar global.
Ia juga menekankan penggunaan teknologi manajemen produksi dan inventory berbasis cloud untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses pemenuhan pesanan ekspor.