Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Seru! Anak-anak Desa di Banyuwangi Dilatih Hitung Cepat Sambil Bernyanyi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda


Banyuwangi

Keseruan tampak saat anak-anak desa di Banyuwangi dilatih berhitung cepat. Mereka berlatih matematika dengan metode ‘Smart Gasing’ besutan Profesor Yohanes Surya.

Pelatihan ini telah memasuki hari ke-6. Peserta terus dilatih berhitung cepat lewat games, tarian, hingga lagu yang membikin suasana belajar semakin asyik dan menyenangkan.

Seperti yang terlihat Selasa (7/3/2023) pagi di SDN 2 Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Di masing-masing kelas, anak-anak seperti sedang bermain dan bernyanyi. Namun sejatinya mereka sedang belajar matematika.

“Setelah 5 hari mendapatkan materi tentang pengenalan bilangan, hari ini para siswa mulai dilatih penjumlahan lewat lagu, tarian, hingga musik,” ujar Koordinator Smart Gasing Banyuwangi, Nina Octavia dalam rilis yang diterima detikJatim, Rabu (8/3/2023).

Pagi itu, tampak seorang trainer (pelatih) melontarkan pertanyaan dengan sebuah lagu. Peserta pun menjawab pertanyaan tersebut dengan cepat sembari menyanyikan lagu yang serupa. Mereka saling bersahutan sehingga kelas menjadi hidup dan bersemangat.

“Metode Smart Gasing memang membuat tempat belajar menjadi seperti sarang lebah yang bising dan riang. Tetapi di saat itulah terjadi intervensi gelombang yang saling menguatkan setiap anak. Mereka bahkan betah belajar sampai sore karena kita ajarkan dengan fun serta memancing kreatif mereka,” tegas Nina.

“Mengajar juga harus ada resonansi. Maka, guru harus atraktif sehingga siswa selalu bersemangat,” imbuhnya.

Diketahui, gasing adalah kepanjangan dari Gampang, Asyik, dan Menyenangkan. Metode pembelajaran matematika ini dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia dan Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI.

Metode ini memadukan pengajaran matematika dengan pengembangan kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan musikal, logika matematika, hingga kinestetik. Penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian cukup dipelajari selama dua minggu.

“Untuk 7 hari pertama fokus penjumlahan, pengurangan 4 hari, perkalian dua hari, dan pembagian dua hari,” urai Nina.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya pengembangan pusat sains di Kabupaten Banyuwangi. Salah satunya, dengan menggandeng Profesor Yohanes Surya.

Pada tahap awal, pelatihan matematika intensif ini dilaksanakan di empat kecamatan, yakni Siliragung, Pesanggaran, Tegaldlimo, dan Bangorejo.

“Kita sengaja sasar anak-anak di desa-desa terlebih dahulu. Kita ingin dampingi lompatan anak-anak di desa, dan mereka harus bisa berprestasi setinggi mungkin,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti 30 guru dan 90 murid dari 4 kecamatan terpilih. Pada sesi pagi, guru dibriefing oleh para trainer dari tim Prof Yohanes Surya.

Lalu di sesi berikutnya, guru langsung praktik di kelas mengajarkan metode Smart Gasing kepada siswanya. Hal ini dilakukan secara intens selama 14 hari, sejak 2 Maret sampai 18 Maret 2023.

“Tahun ini kita targetkan bisa mencetak 5.000 anak jagoan matematika. Setelah kawasan selatan Banyuwangi, tahap berikutnya kita kembangkan di kawasan utara, lalu ke pusat kota,” harap Ipuk.

Simak Video “Bupati Banyuwangi Sambut detikjatim: Saluran Masyarakat Sampaikan Aspirasi
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)

source